Bernardeschi ke Juventus Bukan Duka Baru untuk Fiorentina
Musim panas 1991 adalah masa klimaks rivalitas antara Juventus dan Fiorentina. Sebuah rivalitas panas yang terjadi sejak tahun 1982, kala Fiorentina merasa ditikung Juventus dalam perebutan scudetto masa itu.
Kepindahan Berna ke Juventus pun membuat luka itu kembali menganga. Perihnya 'pengkhianatan' terulang lagi setelah 27 tahun.
Roberto Baggio-lah memori menyakitkan itu. Pemain yang menyebrang ke Juventus dengan bayaran Rp10 juta euro (Rp149 miliar) di tahun 1991.
Nilai tersebut menjadikan Si Kuncir Kuda, julukan Baggio, sebagai pemain termahal di masanya. Namun nilai ini dianggap tak sebanding bagi harga loyalitasnya di mata pendukung La Viola.
Bayangkan, bagaimana marahnya pendukung Il Gigliati, kala 50 orang terluka dalam protes besar-besaran akibat kepindahan Baggio. Lemparan batu, perusakan fasilitas publik dan stadion menjadi bukti betapa dahsyatnya amarah para pendukung.
Kini, Berna seakan menantang pendukung untuk kembali terluka. Meskipun setelah Baggio dan sebelum Berna, ada sejumlah pemain yang menyeberang.
Sebut saja Giovanni Bartolucci, Emilliano Moretti, Fabrizio Miccoli, Giorgio Chiellini, Valeri Bojinov, Felipe Melo, Pietrro Berruato, dan Norberto Neto. Tapi deretan nama tersebut kalah tradisional dengan Berna.
Sebuah bakat lokal yang diharapkan mampu membawa Fiorentina kembali berkibar di masa depan. Namun hal ini musnah dengan harga 40 juta euro (Rp621 miliar) yang diterima klub kebanggaan mereka.