Hijrahnya Bonucci dan Dominasi Juventus yang Berevolusi
Sebentar, tarik nafas perlahan dulu, jika anda adalah seorang Juventini. Sebagai tim mapan, bukan tanpa alasan dan perhitungan cermat Juventus masuk dalam bursa transfer.
Apalagi komandan transfer saat ini, Giuseppe Marotta memiliki peran besar dalam membangun skuat Bianconeri lolos dari fase transisi usai bangkit dari skandal Calciopoli.
Sebuah skandal yang menuduh Juventus bermain curang pada periode tahun 2004-2006 yang membuat Si Nyonya Tua harus terjerembab ke kasta kedua kompetisi di Italia, sekaligus tercerabutnya 2 gelar scudetto mereka di periode yang sama.
Marotta datang ke Juvetus pada tahun 2010 menggantikan Alessio Secco yang sebelumnya menjabat sebagi DIrektur Olahraga Juventus. Pada saat pertama kali bergabung, Marotta langsung membongkar gudang.
Juventus melepas setidaknya 11 pemain, termasuk para veteran Juventus, seperti David Trezeguet dan Mauro Camoranesi. Sebuah keputusan yang mengejutkan pertama, mengingat keduanya merupakan dua sosok yang loyal bersama Juventus saat mereka turun kasta.
Sebagai gantinya, Marotta mencoba me-rebuild kekuatan Juventus yang musim sebelumnya berada di peringkat ketujuh, posisi terburuk sejak mereka kembali ke Serie A di musim 2007/2008. Andrea Barzagli dan Leonardo Bonucci adalah dua diantara dari 14 pemain yang didatangkannya ke Juventus.
Dalam sebuah artikelya di Panditfootball.com (27/07/16), pengamat sepakbola, Ardy Nurhadi Shufi pernah menulis bahwa Marotta mengatakan di mana Juventus adalah klub yang pelit. Hal ini membuatnya harus bisa dinamis dalam menentukan kebijakan transfer.
"Anda tidak akan bisa makan di restoran 100 euro jika hanya memiliki 10 euro di saku Anda," ujar Marotta seperti dilansir dari Detik.com.
Namun, Marotta adalah seorang negosiator ulung. Selain dikenal efektif, ada dua hal yang dikenang dari pola transfer Marotta, spesialis pemain gratisan dan 'setan kredit'.
Lihat bagaimana Paul Pogba, Andrea Pirlo, Fernando Llorente, Sami Khedira, Kingsley Coman, dan Dani Alves didapatkan secara cuma-cuma. Lalu seringai Marotta juga nampak pada kesuksesannya membeli Arturo Vidal, Mirko Vucinic, dan Milos Krasic dengan cicilan, untuk membentuk pondasi dominasi Juventus selama 6 tahun belakangan di Italia.