Operator Gojek Traveloka Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Federasi Sepakbola Indonesia, PSSI telah sepakat untuk memakai wasit asing pada putaran kedua Liga 1. Mekanisme penugasan pengadil lapangan hijau itu pun telah dirancang oleh PSSI.
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria menjelaskan wasit asing yang didatangkan nanti tidak sembarangan memimpin pertandingan. Artinya, wasit impor tersebut hanya akan ditugaskan pada laga-laga bertajuk big match dan kemungkinan hanya untuk klub top di papan atas.
"Jadi standar pertandingan harus sama dengan standar wasitnya, karena adalah referee FIFA, jadi hanya untuk top high tension match yang berkaitan dengan fans atau publik, top klub dan menyangkut iklan yang besar. Tiga aspek ini yang penting dan kami akan follow up kembali dengan PT LIB besok," terang Sekjen lulusan FIFA Masters tersebut.
Saat ini PSSI dikabarkan telah berkirim surat ke federasi sepakbola dari lima negara, baik Asia maupun Eropa yakni Kyrgyztan, Thailand, Australia, Uzbekistan, dan Iran. Namun, keputusan nama-nama wasit yang ditugaskan nanti di Liga 1 masih menunggu konfirmasi lebih lanjut.
Baca Juga: |
---|
Lebih lanjut, Ratu Tisha juga menjelaskan kalau penggunaan wasit asing pun sudah dilaporkan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) selaku pihak yang membawahi olahraga di Tanah Air. Langkah tersebut diambil dengan alasan PSSI tidak ingin wasit yang didatangkan bermasalah dengan visa dan lain sebagainya.
"Kami sudah urus dari tiga hari yang lalu tapi kami harus persiapkan lebih jauh dan update juga ke Kemenpora karena ini prosedur umumnya. Jangan sampai wasit asing enggak punya visa," tutur Ratu Tisha.
Penggunaan wasit asing di putaran kedua nanti diharapkan menekan protes dari berbagai pihak yang merasa dirugikan dengan kualitas wasit lokal. Meski demikian PT LIB juga telah menegaskan sejatinya wasit lokal tidaklah buruk. Pihak LIB ingin wasit asing dan lokal bisa saling berbagi ilmu yang bertujuan untuk menaikkan mutu pertandingan.