Perombakan skuat yang dijanjikan manajemen Arema FC mulai terkuak. Menjelang paruh musim kompetisi, tim berlogo kepala singa ini mulai melakukan pembenahan materi pemain termasuk melepas sejumlah pemain, seperti yang dilakukan terhadap Jad Noureddine.
Ya, setelah melalui diskusi panjang Aji Santoso selaku pelatih utama dengan jajaran pelatih lainnya, Arema memutuskan untuk tidak lagi menggunakan jasa pemain kelahiran 27 Februari 1992 tersebut.
Baca Juga |
"Bisa kami pastikan, Jad Noureddine tidak bersama tim ini di putaran kedua nanti. (Kebijakan) ini merupakan hasil evaluasi kami bersama tim pelatih," Ruddy Widodo menandaskan.
General Manager Arema FC itu mengakui, bahwa pencoretan defender Timnas Lebanon itu memang murni adalah faktor teknis. Tipikal permainan eks pemain bertahan Borneo FC musim lalu itu masih belum menemukan posisi terbaik dan tidak masuk skema tim.
"Pertimbangan itu memang murni secara teknis. Pihak Jad pun sudah sepakat dan memahami ini sebagai bagian dari dunia sepakbola profesional," imbuhnya.
Kini, manajemen Arena tinggal menyelesaikan masalah kompensasi terhadap sang pemain. Pasalnya, Jad masih menyisakan empat dari delapan bulan masa kontrak di Arema FC, mulai April hingga November 2017 mendatang.
"Ya, memang tinggal masalah non teknis ini yang perlu segera dituntaskan. Masing-masing punya parameter dan kita upayakan secara kekeluargaan," jelas Ruddy.
Upaya kekeluargaan yang dimaksud itu tak lain adalah memberikan kompensasi gaji hanya satu bulan pasca pemutusan di akhir Juli ini. Pasalnya, Arema jelas keberatan jika mengacu pada aturan FIFA yang mewajibkan klub untuk membayar seluruh sisa gaji pada kontrak sang pemain.
"Kami sudah berunding dengan Jad. Karena, penyelesaian seperti ini sudah sering kita terapkan kepada pemain asing di musim sebelumnya," ungkap figur yang juga pengusaha transportasi itu.
"Jika mengacu peraturan baku, memang tidak ada titik temu. Kita harapkan diskusi ini ada solusinya, sehingga peraturan baku itu pun bisa dikesampingkan," tutupnya.