Laga sengit bakal tersaji di Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Kamis (27/07/17) kala tuan rumah Persebaya Surabaya menjamu Martapura FC di lanjutan Liga 2 Indonesia 2017.
Pertemuan pertama kedua tim tanggal 30 April 2017 silam menjadi penyebabnya. Gara-gara Martapura FC, internal Bajul Ijo, julukan Persebaya, menjadi berantakan.
Iwan Setiawan, pelatih kepala Persebaya ketika itu, sampai harus ribut dengan Bonek usai pertandingan berakhir. Manajemen tim pun kalang kabut dibuatnya.
Baca juga: |
---|
Sebenarnya Martapura tidak bisa dijadikan kambing hitam begitu saja, sebab kondisi runyam sudah terjadi jauh hari sebelumnya. Sejak laga perdana Grup 5 Liga 2 melawan Madiun Putra, Iwan dikritik habis oleh Bonek. Pertandingan melawan Martapura kemudian menjadi pelatuknya seperti yang disebutkan di atas.
Di laga tersebut, Bajul Ijo dibuat tak berkutik dan harus menyerah kalah 1-2 dari tuan rumah. Stadion Demang Lehman menjadi lumbung amarah Bonek yang sudah lama memendam kesal kepada Iwan.
Tagar #IwanOut terus berkumandang sebelum, selama, dan sesudah laga. Iwan naik pitam. Sesaat sebelum bus yang mengangkut rombongan Persebaya, mantan arsitek Persija Jakarta itu menantang Bonek berkelahi. Jari tengahnya sempat diacungkan ke arah Arek Suroboyo.
Evaluasi lantas dilakukan pejabat teras Persebaya. Lewat pendekatan objektif, manajemen akhirnya mendepak Iwan dari kursi kepelatihan. Hasilnya, kondisi internal dan eksternal Persebaya perlahan membaik dan kondusif.
Pelatih Angel Alfredo Vera lantas didatangkan sebagai suksesor Iwan Setiawan. Mantan juru taktik Persipura Jayapura itu memberikan angin segar, baik itu kepada Bonek mau pun skuat yang ia besut.
Bagaimana tidak, di bawah arahannya, Green Force, julukan lain Persebaya, dibawanya tak terkalahkan di lima laga. Persebaya yang tadinya berkubang di papan bawah langsung melesat ke papan atas, mengancam tim lain yang juga bertekad naik kasta ke Gojek Traveloka Liga 1 tahun depan.
Martapura FC, biar bagaimana pun, tak lantas dilupakan oleh Bonek. Tekad membalas kekalahan menyakitkan serta membuktikan siapa yang terbaik di Grup 5 Liga 2 sudah bulat: Dendam ini harus terbalaskan!
Menghadapi Martapura bukan perkara mudah. Bisa dibilang mereka adalah pesaing terberat Persebaya. Hal itu bisa dilihat dari pencapaian Martapura sejauh ini, di mana dalam laga tandang, Laskar Sulthan Adham menduduki puncak klasemen dengan torehan 16 poin, mengangkangi Persebaya tepat dibawahnya yang mengoleksi 15 poin.
Persebaya Surabaya punya rekor apik di kandang, yakni menang dua kali dan satu kali imbang dari tiga main. Tapi Martapura tetap bisa optimistis mengingat dalam laga tandang terakhir yang mereka lakukan, kemenangan 4-2 diraih dari markas Madiun Putra.
Soal produktivitas, Madiun juga jagonya. Delapan laga dimainkan, 19 gol Qiscil Gandrum dan kawan-kawan lesakkan. Sementara Persebaya hanya sanggup mencetak 13 gol.
Sebaliknya, 12 gol yang bersarang di gawang Martapura menunjukkan betapa lemahnya lini pertahanan mereka. Persebaya, di sisi lain, jauh lebih baik dengan hanya kebobolan delapan kali.