Timnas U-22 babak belur saat berlaga di Kualifikasi Piala Asia U-23, di Thailand. Raihan sekali menang, sekali imbang, dam sekali kalah membuat Evan Dimas dan kawan-kawan gagal melaju ke babak utama yang bakal digelar di China tahun depan.
Kekalahan di laga perdana melawan Malaysia, disebut sebagai biang kegagalan anak asuh Luis Milla di ajang tersebut. Strategi Milla untuk tak menurunkan Evan Dimas dan Hansamu Yama Pranata sejak awal laga berakibat Timnas U-22 tertinggal 3 gol tanpa balas di babak pertama.
Hal inilah yang membuat Ignatius Indro, juru bicara Paguyuban Suporter Indonesia (PSTI), mempertanyakan strategi Luis Milla dalam laga tersebut. Meski pada akhirnya bisa menang 7-0 melawan Mongolia dan menahan imbang Thailand di laga terakhir, Indro merasa hal ini bagian dari blunder strategi Milla.
Baca Juga: |
---|
"Kesalahan awalnya ada pada laga perdana melawan Malaysia. Kami juga mempertanyakan mengapa Milla tak menurunkan Evan Dimas dan Hansamu (Yama) pada saat itu. Meski akhirnya bisa menang lawan Mongolia dan imbang melawan Thailand, ya semua jadi percuma," ujar Indro kepada INDOSPORT.
Indro juga meminta Milla untuk tetap pada jalur agar bisa berbicara banyak di ajang SEA Games 2017 nanti. Apalagi Milla dibebankan oleh PSSI untuk bisa menjadi raja di cabang sepakbola pada pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara tersebut.
"Ya saya rasa Milla harus tetap fokus, karena target utama dia kan SEA Games dapat emas. Jadi harus benar-benar menyiapkan tim dan tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama seperti di pertandingan melawan Malaysia," tutur Indro.
PSTI sendiri melihat bahwa penampilan Timnas U-22 di bawah asuhan pelatih asal Spanyol ini cukup signifikan. Indro mengukur fakta ini dari bagaimana pemilihan pemain yang dilakukan Milla dengan kebutuhan tim saat ini.