Kelompok suporter Persib Bandung, Viking Persib Club (VPC), langsung menggelar rapat usai meninggalnya salah satu anggota mereka dari Viking Frontline, Ricko Andrean akibat pengeroyokan salah sasaran yang dilakukan oknum Bobotoh saat laga Persib kontra Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebagem Bandung, Sabtu (22/07/17) lalu.
Dalam rapat yang digelar bersama para pentolan atau pengurus VPC dan Viking Frontline di Viking Original Merchandise (VOM). Jalan Ahmad Yani, Bandung, Kamis (27/07/17), ada lima poin yang disepakati sebagai sikap Viking.
Baca Juga: |
---|
Rudi Boseng selaku Ketua Harian VPC menyampaikan bahwa pertama, VPC turut belasungkawa dan simpati yang sebesar-besarnya kepada keluarga Almarhum Ricko Andrean yang menjadi korban kekerasan pada laga Persib kontra Persija di Stadion GBLA pada 22 Juli 2017 lalu.
Kedua, VPC mengutuk keras segala bentuk kekerasan dan kriminallitas terhadap suporter sepakbola atas dasar apapun juga.
Ketiga, VPC mengajak kepada seluruh Bobotoh untuk menjaga nama baik Persib, Kota Bandung, dan Jawa barat sebagai tim kebanggaan kami.
Keempat, VPC mengajak seluruh elemen Bobotoh untuk mengawal laga Maung Bandung dengan menjunjung tinggi nilai sportivitas.
Dan terakhir, VPC menyatakan bahwa seluruh Bobotoh memiliki hak yang sama dalam mendukung Maung Bandung. Artinya tidak ada perbedaan sekalipun memiliki latar belakang maupun organisasi yang bebeda.
Sementara itu, Dirigen VPC, Yana Umar memastikan akan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kematian yang dialami Ricko.
"Jangan sampai dosanya dibawa sampai akhirat. Mending sekarang pelaku menyerahkan diri terus meminta maaf ke keluarganya. Memang tidak bisa dihidupkan lagi, tapi setidaknya pelaku bertanggung jawab dan punya itikad baik daripada dikejar dosa," tegas Yana.
Di sisi lain, Ketua Viking Frontline, Tobias Ginanjar menyampaikan hal yang sama. Ia berharap kejadian Ricko menjadi yang terakhir terjadi.
"Jangan sampai ada korban lain yang jatuh di saat Persib tanding ataupun seluruh tim lainnya. Kami mengajak stop kekerasan dalam sepakbola," tegas Tobi.