Bobotoh Meninggal, Menpora Beri Peringatan Keras dan Panggil Perwakilan Suporter

Jumat, 28 Juli 2017 17:17 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Ramadhan
© Info Kemenpora
Menpora Imam Nahrawi saat mengikuti rapat persiapan Asian Games 2018 yang dipimpin langsung Wapres Jusuf Kalla, di Kantor Wakil Presiden, Jl. Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (29/3) pagi. Copyright: © Info Kemenpora
Menpora Imam Nahrawi saat mengikuti rapat persiapan Asian Games 2018 yang dipimpin langsung Wapres Jusuf Kalla, di Kantor Wakil Presiden, Jl. Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (29/3) pagi.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, menyampaikan rasa duka cita mendalam untuk Ricko Andrean Maulana, Bobotoh yang meninggal dunia karena dikeroyok saat menyaksikan pertandingan Persija vs Persib pada pekan ke-16 Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion GBLA.

Terkait hal tersebut, Imam telah mengatur rencana untuk mengatasi masalah kekerasan antar suporter klub di Indonesia.

© Persib.co.id
Ricko Andrean Copyright: Persib.co.idRicko Andrean.

Imam Nahrawi kembali menyampaikan rasa duka cita mendalam untuk Ricko Andrean, Bobotoh yang meninggal dunia karena dikeroyok oknum Bobotoh lain yang menyangkanya sebagai Jakmania.

Imam bahkan memberikan peringatan keras bagi pihak terkait, PSSI, operator Liga 1 (PT Liga Indonesia Baru), dan suporter agar kejadian kekerasan suporter tak lagi terulang.

© Muhammad Ginanjar/INDOSPORT
Umuh Muchtar saat menjenguk salah seorang bobotoh yang menjadi korban salah sasaran pada laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta. Copyright: Muhammad Ginanjar/INDOSPORTUmuh Muchtar saat menjenguk salah seorang bobotoh yang menjadi korban salah sasaran pada laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta.

Dalam waktu dekat, Kemenpora juga akan mennggelar pertemuan dengan para perwakilan suporter klub-klub Indonesia, termasuk PSSI dan pihak terkait lainnya. Pertemuan tersebut diharapkan mampu menjadi forum komunikasi agar tak terjadi lagi pertumpahan darah antarsuporter.

“Pemerintah memberikan warning keras agar tidak terulang lagi, tanggung jawab semua, PSSI, Kemenpora PT Liga Indonesia Baru, dan suporter Indonesia, tidak boleh jatuh korban lagi cukuplah Rico jadi korban terakhir dendam antar suporter,” ujar Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (28/07/17).

© instagram.com/sebut.saja.wawan/
Ricko Andrean. Copyright: instagram.com/sebut.saja.wawan/Ricko Andrean.

“Kami akan mengundang perwakilan suporter Tanah Air untuk islah bersama-sama kita sudah diberikan gambaran bagus sekali dengan perwakilan suporter Persija dan Persib. Untuk itu kami akan mengundang PSSI, klub, kepolisian, dan perwakilan suporter Tanah Air kami akan membuat komitmen bersama," tambah Imam.

Rencananya, pertemuan antarsuporter, PSSI, Kemenpora dan pihak terkait lainnya akan digelar pada pekan depan. Dalam pertemuan twrsebujt, Imam ingin mendengar langsung pendapat masing-masing perwalilan suporter agar ke depannya tak ada lagi kekerasan antarsuporter yang berujung kematian.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Menpora, Imam Nahrawi saat memberikan pidato dalam acara halal bihalal. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTMenpora, Imam Nahrawi saat memberikan pidato dalam acara halal bihalal.

imam tak ingin menjalin kerja sama dengan semua pohak untuk mengatasi kekerasan suporter yang masih sering terjadi di Indonesia. Ia berharap akan ditemukan jalan atau solusi terbauk agar tak ada lagi korban nyawa karena permusuhan antar pendukung setia tim.

"Kita tidak boleh berhenti berusaha agar kita punya format jangka panjang dan nanti ada konsekuensi dari Komite Disiplin (Komdis) harus diikat bersama jangan hanya komitmen pemerintah saja," jelas Imam.

"Karena ini pertemuan pertama kita akan mendengar walau kami punya upaya konkret juga tapi pastinya kami ingin mendengar dari mereka," tutupnya.