Suasana tak kondusif yang terjadi saat laga Persib Bandung vs Persija Jakarta dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 22 Juli 2017 lalu.
Kejadian itu pun pada akhirnya berbuntut sanksi oleh Komisi Disiplin PSSI. Pendukung Maung Bandung atau Bobotoh dikenakan sanksi larangan memberi dukungan langsung untuk tim kebanggaannya.
Sanksi yang diberikan Komisi Disiplin PSSI adalah Bobotoh dilarang mendampingi tim Persib Bandung dalam lima pertandingan, baik kandang atau tandang. Hukuman diberikan akibat ulah Bobotoh yang terbukti menyalakan flare, melakukan pelemparan botol ke lapangan, pemukulan terhadap official tim lawan, dan adanya keributan serta pengeroyokan terhadap suporter lainnya.
"Merujuk kepada pasal 67 dan 11 huruf (e) kode disiplin PSSI, suporter Persib dihukum larangan memasuki stadion sebanyak lima pertandingan," ujar Ketua Komdis PSSI, Asep Edwin Firdaus.
Dalam surat keputusan bernomor 060/L1/SK/KD-PSSI/VII/2017, Komdis PSSI menjelaskan jika Bobotoh dilarang masuk stadion terhitung sejak laga kontra Perseru Serui, Sabtu (29/07/17) hingga empat laga putaran dua itu melawan PS TNI (05/08/17), Arema FC (12/08/17), Sriwijaya FC (16/08/17), dan Persegres Gresik United (20/08/17).
Dalam surat keputusan itu, Komdis PSSI juga mempersilakan Persib untuk mengajukan banding jika kurang berkenan. Karenanya General Coordinator Panpel Persib, Budhi Bram Rachman berencana untuk melakukan banding, sebab dua dari lima laga tersebut adalah pertandingan kandang yakni melawan PS TNI dan Persegres.
Video pemukulan (alm) Ricko Andrean. Sadis sih ini mah 😖😥😣
— Rizki Adam Pribadi (@RizqAdamP) July 29, 2017
Mudah-mudahan cepat kerangkep pelakunya. pic.twitter.com/PP58KYNLQS
Sebelumnya, akibat keributan yang terjadi dalam laga itu sendiri, salah satu orang Bobotoh bernama Ricko Andrean harus meregang nyawa, setelah menjadi korban pengeroyokan ketika berusaha mengamankan salah seorang Jakmania yang nekat datang ke GBLA.