Hingga akhir putaran pertama Gojek Traveloka Liga 1, Persib Bandung masih menjadi salah satu klub yang menanggung denda cukup besar. Lebih dari setengah miliar rupiah harus disiapkan Persib untuk sejumlah pelanggaran yang didakwa Komisi Disiplin (Komdis) PSSI sepanjang paruh pertama kompetisi.
Total utang denda Persib Bandung sendiri tercatat sebesar Rp611 juta. Denda ini didapat dari 9 hukuman yang diterima Maung Bandung yang sebagian besar didominasi ulah para Bobotoh.
Terakhir, pendukung setia Persib ini kembali berulah saat mereka menjamu Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (22/07/17) lalu. Bobotoh kedapatan melempari botol ke dalam lapangan dan ke arah pemain Persija Jakarta.
Imbasnya, Persib harus kembali menerima hukuman Rp130 juta dan 5 kali larangan tampil tanpa penonton. Menanggapi hal ini, Umuh Muchtar selaku Manajer Persib mengaku tak khawatir soal denda.
- Ricuh saat Lawan Persija, Bobotoh Dilarang Dampingi Persib
- Perseru 2-1 Persib: Rekor Buruk Maung Bandung Berlanjut
- Eks Striker Manchester City Masuk Bidikan Persib Bandung?
- Carlton Cole Belum Bisa Bawa Persib Ungguli Perseru di Paruh Pertama
- Susunan Pemain Perseru vs Persib: Carlton Cole Starter
- Hadapi Perseru Serui, Ini yang Wajib Diwaspadai Persib
Umuh justru menyebut bahwa hukuman tanpa penonton yang menjadi perhatian besarnya. Pasalnya selama ini Bobotoh justru menjadi baterai tambahan bagi Persib dalam setiap laga.
“Kalau hanya denda tidak masalah, tapi dihukum 5 pertandingan tanpa penonton ini yang gawat," tegas Umuh seperti dikutip dari PRFMNews.com.
Akan tetapi Umuh juga tidak membenarkan perilaku beringas Bobotoh yang kerap merugikan tim. Wa Haji, sapaan akrabnya, meminta semua elemen bisa berbenah demi kebangkitan skuat di putaran kedua.
"Harus jadi pelajaran, jangna sampai terulang lagi,” katanya.
Persib sendiri masih menjadi pesakitan di paruh pertama kompetisi dengan 6 laga terakhir tak pernah menang. Persib hanya mampu mengemas 21 poin dari 17 laga yang dimainkan.
Krisis yang menerpa Persib juga sudah memakan korban sebelumnya. Djajang Nurdjaman, pelatih yang mengantarkan Persib menjadi kampiun di Liga Super Indonesia 2014 dan Piala Presiden 2015 akhirnya memilih mundur dari jabatannya.