Antonio 'Toyo' Claudio memainkan peran penting kala Persija Jakarta berhasil merengkuh gelar juara Liga Indonesia 2001 silam. Agar kisah manis itu terulang, eks pemain berdarah Brasil itu melemparkan wejangan khusus kepada lini pertahanan Macan Kemayoran, julukan Persija.
Sampai dengan pekan ke-17 Gojek Traveloka Liga 1, sektor belakang skuat ibu kota sangat kuat. Terbukti, Andritany Ardhiyasa dan kolega hanya kemasukan sembilan kali. Ditambah, tujuh pertandingan tanpa kebobolan.
Rekor itu tidak terlepas dari tangguhnya lini belakang Persija yang dihuni oleh Willian Pacheco dan Maman Abdurrahman. Duet ‘tua’-‘muda’ itu saling melengkapi satu sama lain. Pacheco tangguh di udara dan membaca serangan lawan, Maman ciamik dalam satu lawan satu dengan pemain lawan.
“Kebobolan yang sedikit menjadi bukti kinerja pertahanan Persija sangat baik. Terbukti juga Willian dan Maman sangat cocok dan saling melengkapi,” ungkap Toyo kepada wartawan.
“Sekarang Persija berada di peringkat keenam. Semoga dengan modal pertahanan bagus mereka bisa melangkah lebih baik lagi di klasemen,” tambahnya.
Namun untuk mengulang cerita manis merengkuh takhta juara, Toyo memberikan masukan yang berharga untuk Pacheco. Bek asal Brasil itu disarankan sesegera mungkin untuk bisa berbahasa Indonesia.
“Dia harus belajar dan lebih baik dalam berbahasa Indonesia. Jika dia bisa berbahasa Indonesia, komunikasi dengan Maman (Abdurrahman) dan pemain lain pasti lebih bagus,” ungkap Toyo.
“Dulu kita datang dari Brasil, lalu cari kamus di toko buku. Ada kamus bahasa Portugal, Inggris, dan Indonesia. Tapi masing-masing orang berbeda, kalau dulu saya karena keinginan diri sendiri,” tandasnya.