Jika saja perhitungan klasemen sementara Gojek Traveloka Liga 1 2017 menggunakan keunggulan selisih gol, maka Bali United menjadi tim yang berhak menjadi juara paru musim kompetisi. Namun, Serdadu Tridatu itu harus puas finis sebagai runner-up klasemen karena kalah secara head to head dengan Madura United.
Kedua tim sebenarnya memiliki tabungan poin yang sama. Bali United mengumpulkan 32 poin hasil dari 10 kali menang, 2 imbang, dan 5 kali kalah. Sedangkan Madura United sedikit berbeda yakni meraih 9 kemenangan, 5 imbang, dan hanya 3 kali kalah.
Padahal, Bali United memiliki agregat dengan surplus 14 gol, hitungan dari mencetak 32 gol dan kemasukan 18 gol, sedangkan Madura United hanya surplus 13 gol (31-17).
Widodo Cahyono Putro menilai perhitungan head to head di pertengahan musim kurang adil. Karena tim asuhannya baru satu kali saja bertemu Madura United, dan mengalami kekalahan 0-2 di laga perdana kompetisi pada 16 April lalu.
"Head to head itu seharusnya digunakan untuk perhitungan di akhir musim. Karena, setiap tim sudah bertemu dua kali secara home dan away," tutur pelatih Bali United tersebut.
"Tapi kalau hitungannya hanya pertandingan away saja, bagi saya pribadi kurang adil," imbuh pelatih pengganti Hans Peter Schaller itu.
Kendati demikian, tetap saja Bali United maupun Madura United merupakan dua tim terbaik di paro musim kompetisi Liga 1 musim ini. Sehingga, Widodo tak terlalu mempermasalahkan perbedaan sistem dalam perhitungan peringkat di klasemen.
"Saya tidak terlalu peduli dengan predikat peringkat satu atau dua saat ini. Yang penting, para pemain harus tetap bekerja keras dalam meraih hasil," ucapnya.