Alvaro Morata merapat ke Chelsea dengan mahar senilai 70 juta poundsterling (Rp1,2 triliun) pada Juli lalu. Namun pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, mengungkapkan bahwa Morata nyaris bergabung ke klubnya sekitar dua musim yang lalu.
Namun niat pemain 24 tahun ini urung gara-gara ada sosok Harry Kane yang saat itu amat betah di White Hart Lane. Rupanya, Morata takut ia hanya dijadikan cadangan dari pentolan The Lilywhites itu.
"Morata bilang ke media bahwa saya memanggilnya. Itu sekitar dua tahun lalu atau lebih. Dia bilang pada saya: 'Kenapa Anda mau saya padahal sudah punya Harry Kane?'" ungkap Pochettino kepada The Sun.
"Anda tahu, jika Anda mau mengontrak striker, mereka akan bilang: 'Hei bos, Anda mau saya untuk apa? Buat duduk di bangku cadangan? Saya tak bisa bersaing dengan Harry Kane atau Hugo Lloris atau pemain lainnya'. Sangat sulit untuk meyakinkan pemain-pemain bagus untuk datang dan hanya duduk di bangku cadangan. Kemudian masalah mulai muncul," tuturnya lagi.
Sejak ditarik dari Leicester City pada 2013 silam, Kane berkembang menjadi ujung tombak Spurs. Dalam dua musim terakhir, ia tercatat sebagai top skor Liga Primer Inggris. Pelatih Chelsea, Antonio Conte pun pernah bilang bahwa jika ia bisa membeli striker mana pun, ia akan langsung memboyong Kane.
Pochettino lantas menyanggah anggapan bahwa Spurs amat pasif di bursa transfer musim ini gara-gara bos klubnya, Daniel Levy. "Para suporter kami paham bahwa kami tak bisa bersaing dengan Manchester United dan Manchester City untuk seorang pemain."
"Anggapan tentang Daniel amat salah. Daniel sangat ingin mendatangkan pemain, sama halnya seperti saya. (Namun) pemain yang kita bicarakan ini sangat sulit untuk ditemukan," tutup pelatih asal Argentina ini.