Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, menyebut PSSI akan mengalokasikan denda yang diperoleh dari Liga 1 untuk kepentingan dan kebutuhan yang menyangkut perkembangan sepakbola Indonesia nantinya. Pria yang akrab disapa Jokdri itu menegaskan jika uang denda Liga 1 tak akan digunakan untuk kepentingan pribadi siapapun.
Denda, menurut Joko Driyono merupakan salah satu cara untuk menegakkan kedisplinan dalam kompetisi sepakbola. Meski beberapa pihak masih menganggap jika denda uang tak efektif untuk membuat klub peserta agar tak lagi melakukan kesalahan dan pelanggaran saat kompetisi berjalan.
"PSSI tidak dalam posisi bersenang-senang dengan jumlah denda yang besar karena penegakan disiplin elemen atau satu alat penegaknya ialah sanksi. Oleh karenanya kami memastikan ini akan kembali untuk pembenahan sepakbola Indonesia," ujar Joko Driyono di Wisma Menpora, Kamis (03/08/17).
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, pun menyatakan hal senada mengenai alokasi dana sanksi untuk pembenahan sepakbola Indonesia. Tisha menyebut jika dana sanksi menjadi pendukung program-program yang dicanangkan PSSI yang saat ini berusaha untuk memenuhi segala kebutuhan secara mandiri.
"Setiap pemasukan itu revenue, PSSI saat ini sdang sulit, menuju arah independen, karena tidak ada pemasukan digunakan untuk pembenahan sepakbola Indonesia," ujar sekjen yang akrab disapa Tisha ini.
Sebagai informasi, pada sidang Komdis PSSI pekan lalu diketahui jika total dana yang diperoleh dari sanksi beberapa klub sepanjang putaran pertama Liga 1 dan Liga 2 mencapai Rp407,5 juta.