Setelah melalui drama yang cukup panjang, Neymar akhirnya secara resmi menjadi bagian baru dari Paris Saint-Germain. Penyerang asal Brasil tersebut pun harus mengakhiri kebersamaannya bersama Barcelona, klub yang sudah dibelanya selama empat musim.
Dengan mahar sebesar 222 juta euro (sekitar Rp3,4 triliun), PSG sukses memboyong pemain kelahiran 5 Februari 1992 itu. Hal tersebut pun membuat Neymar kini berstatus pemain termahal di dunia.
Paris Saint-Germain is very happy to announce the arrival of Neymar Jr ➡ https://t.co/lKFj4qPDYA #BemvindoNeymarJR 🇧🇷 pic.twitter.com/rSvlBiKX6D
— PSG Officiel (@PSG_inside) August 3, 2017
Neymar melampaui rekor sebelumnya yang dimiliki oleh Paul Pogba ketika didatangkan dengan dana sebesar 89 juta poundsterling (sekitar Rp1,5 triliun) oleh Manchester United dari Juventus pada Agustus 2016 lalu.
Harga mahal yang harus dikeluarkan PSG untuk mendatangkan pemain sekaliber Neymar memang bisa dimaklumi. Pasalnya, ia memang memiliki kemampuan di atas rata-rata bila dibandingkan pemain lain seusianya.
Lihat saja performanya bersama Barcelona di La Liga musim 2016/17 lalu. Dilansir dari Squawka, Neymar memiliki akurasi tembakan mencapai 51 persen dan rata-rata keefektivitasan umpan yang mencapai lebih dari 70 persen.
Kepindahan tersebut bisa jadi tidak hanya membuat Neymar dan para fans PSG bersukacita. Sayangnya, di sisi lain, keputusan Neymar yang memilih Les Parisiens sebagai pelabuhan baru kariernya juga memiliki dampak negatif.
INDOSPORT merangkum setidaknya ada tiga hal risiko fatal yang harus dirasakan oleh Neymar dengan pilihannya bergabung dengan klub yang sudah terbentuk sejak 1970 tersebut. Berikut ulasannya: