Marquee player Mitra Kukar, Mohamed Sissoko, ikut komentari pemutusan kontrak Carlton Cole oleh Persib Bandung. Seperi diketahui, kontribusi Cole bersama Maung Bandung sangat minim karena mantan pemain West Ham United itu tak kunjung mencetak gol hingga putaran pertama Liga 1 berakhir. Ini yang membuat manajemen terpaksa melepasnya.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan Carlton Cole dan itu sangat disayangkan, tapi secara pribadi, saya mendapat sambutan hangat dari masyarakat Indonesia dan saya sangat senang dengan itu," tutur Sissoko seperti dikutip ESPNFC.
Mantan gelandang Paris Saint-Germain (PSG) ini juga mengatakan bahwa sepakbola Indonesia masih jauh tertinggal dari China. Sebab, Liga China lebih mengandalkan kekuatan finansial untuk memajukan liganya.
Marquee Player,Mohamed Sissoko. "Di China, uang berbicara, dan mereka memiliki kekuatan finansial yang cukup untuk menarik pemain bintang dunia ke liga, dengan biaya transfer yang tidak masuk akal. Indonesia masih kalah jauh soal itu," lanjut Sissoko.
Sissoko yang sudah pernah bermain di kompetisi kasta teratas Liga Inggris, Spanyol, Italia, dan Prancis ini dikontrak Mitra Kukar selama 1 tahun. Bagi pemain berusia 32 tahun asal Mali tersebut, bermain di Liga Indonesia punya tantangan tersendiri.
Mohamed Sissoko saat bermain untuk Liverpool pada tahun 2005–2008."Di Indonesia, ada liga yang perlu dikembangkan untuk lebih kompetitif. Dibandingkan dengan China, orang-orang Indonesia mencari metode pengembangan jangka panjang."
"Saya ingin mencoba sesuatu yang baru setelah bermain di India. Beberapa tahun terakhir, saya banyak berpindah. Begitu ada kesempatan main di Indonesia, saya tidak berlama-lama berpikir," tandas Sissoko.