Pada Minggu (06/08/17) malam WIB kemarin, Chelsea dan Arsenal telah melakoni laga Community Shield 2017. Sang jawara Liga Primer Inggris 2016/17 harus menelan kekalahan dari sang jawara Piala FA musim kemarin lewat adu penalti, setelah pertandingan berakhir dengan skor 1-1 sama.
Pada drama adu penalti tersebut, Thibaut Courtois dan Alvaro Morata gagal menjebol gawang yang dikawal oleh Petr Cech sehingga skor berakhir 1-4 untuk kemenangan The Gunners.
- Gagal Penalti, Morata Lanjutkan Kutukan Nomor Keramat di Chelsea?
- Momen Batshuayi Tertawa Ngakak Usai Morata Gagal Penalti, Ngeledek?
- 5 Pemain Chelsea yang Masih Bisa Direbut Jose Mourinho
- Chelsea Tawarkan Dana 'Tak Masuk Akal' Demi Gaet Penggawa Arsenal
- Jelang Liga Primer, Conte Ngamuk dengan Chelsea
Gagal mengeksekusi penalti, pemain anyar Chelsea, Alvaro Morata pun menjadi perhatian dari banyak media. Berbagai macam kritikan pun diberikan kepada pemain berusia 24 tahun tersebut.
Pasalnya, kegagalannya dalam menjalankan tugas sebagai algojo penalti itu pun dikaitkan dengan nilai yang disematkan pada dirinya. Sebagaimana diketahui, Morata didatangkan oleh The Pensioners dengan harga yang tidak murah, yaitu 65 juta euro atau sekitar Rp1 triliun dari Real Madrid.
Namun bagi Morata sendiri, ia merasa bahwa dirinya telah diberikan kritikan secara tidak adil dan secara perlahan 'membunuh'-nya.
"Saya akui itu angka (dana transfer) yang sangat penting tetapi saya mempunyai kepribadian untuk bermain dengan tenang dan tetap berada di jalur saya sendiri. Saya hanya menjalankan dua pertandingan pramusim, bermain selama 15 menit secara ofisial, gagal melakukan penalti sekali, dan mereka langsung 'membunuh' saya. Jadi saya tahu apa yang ada di depan," ucapnya kepada Marca, dikutip dari Sportskeeda (11/08/17).
"Itu merupakan harga yang harus dibayar untuk proses transfer yang sangat besar. Itu merupakan sesuatu yang bisa memotivasi saya dan membuat saya bekerja lebih keras setiap harinya. Saya tahu bahwa dua kali lipat lebih banyak orang-orang memandang saya saat ini."
"Ini menjadi musim panas yang panjang dan aneh, yang mana saya harus membuat keputusan. Saya sudah tidak muda dan tidak bisa berlatih dengan baik. Namun sekarang saya harus beradaptasi dengan tim baru dengan pelatih Italia yang sangat taktikal. Dan saat ini saya sudah beradaptasi dan senang untuk bermain."
Meskipun pria kelahiran 23 Oktober 1992 itu mendapatkan banyak cercaan dari berbagai pihak, dirinya tidak merasa putus asa ataupun merasa telah mengambil keputusan yang salah. Sebab, sang pemain sendirilah yang mempunyai keinginan untuk hengkang ke Stamford Bridge guna bertemu kembali dengan mantan pelatihnya itu.
Sebagaimana diketahui, Morata pernah didatangkan ke Juventus oleh Antonio Conte pada 2014 lalu. Sayangnya, ketika sang pemain sudah resmi membela Si Nyonya Tua, pelatih berusia 48 tahun itu harus melepas jabatan karena mengarsiteki Tim Nasional Italia.
Kini, striker anyar Chelsea itu mengaku akan ‘menantang’ dirinya sendiri untuk bisa beradaptasi dengan keinginan manajer baru, yang dikatakan olehnya berbeda dengan pelatih mana pun yang pernah bekerja dengannya di masa lalu.
"Saya harus memahami Antonio (Conte) dengan baik. Dia bertanya kepada saya mengenai hal yang berkebalikan dengan apa yang ditanyakan oleh mantan pelatih saya. Saya akan bermain di posisi yang berbeda dengan sistem bermain yang berbeda pula."
"Saya tidak berpikir bahwa saya harus beradaptasi dengan Liga Primer Inggris, melainkan kepada pelatih baru saya. Saya tahu bahwa ia menginginkan saya dan saya sering berbicara dengannya beberapa kali. Saya merasa berutang budi kepadanya karena ia telah mendatangkan saya ke Juve dan kemudian harus pergi," jelas pemain bernama lengkap Alvaro Borja Morata Martin tersebut.
Pemain Timnas Spanyol ini nantinya akan melakoni pertandingan perdana di Liga Primer Inggris 2017/18 pada Sabtu (12/08/17) malam WIB melawan Burnley di Stamford Bridge.