Stefano Lilipaly resmi menjadi pemain Bali United. Serdadu Tridatu mendapatkan tanda tangan pemain kelahiran tahun 1990 itu dari klub Liga Belanda, SC Cambuur.
Kepindahan Lilipaly dari Cambuur cukup disesali oleh manajemen Cambuur. Hal itu diungkapkan oleh Van der Belt, Direktur Teknik klub.
"Kami sudah melakukan semuanya agar Stefano menetap di sini. Sulit sekali, keinginannya untuk memboyong keluarganya ke Indonesia sangat berapi-api dan kami tidak punya pilihan lain. Ini lebih kepada aspek kemanusiaan," ungkap Van der Belt di laman resmi klub.
"Kami semua berharap yang terbaik untuknya di Indonesia. Sekarang kami harus mencari ulang orang-orang sepertinya dari awal," tandasnya lagi.
Kini, dengan bergabungnya Lilipaly ke dalam skuat besutan Widodo C Putro, maka semakin bertambahlah darah Belanda di Serdadu Tridatu. Lilipaly merupakan pemain kelahiran Arnhem, 27 tahun silam.
Di skuat Bali United sudah ada tiga pemain lain yang memiliki darah Belanda, salah satunya adalah Irfan Bachdim. Seperti diketahui, Bachdim lahir di Amsterdam dua tahun lebih awal dari Lilipaly.
Tak hanya itu saja, Widodo sudah memiliki dua pemain lainnya yang merupakan warga negara Belanda. Mereka adalah Sylvano Comvalius dan Nick van der Velden.
Van der Velden bahkan sudah malang melintang membela banyak tim Belanda, seperti Ajax Amsterdam U-19, RKC Waalwijk, FC Dordrecht, AZ Alkmaar, NEC Nijmegen, Willem II Tilburg, bahkan juga sempat berkarier di Liga Skotlandia bersama Dundee United.
Satu pemain lagi yakni top skor sementara Liga 1 Indonesia 2017, Comvalius. Memiliki darah campuran antara Suriname dan Belanda, ia malah memiliki banyak pengalaman bermain di sejumlah klub ketimbang pemain-pemain yang tadi disebutkan.