Seorang suporter sejati memang bakal melakukan segala cara untuk memuaskan hasratnya dalam memberikan dukungan kepada klub kesayangan, baik hal yang positif maupun negatif.
Tapi tidak seperti yang dialami dua suporter ini. Lantaran kehabisan tiket di semua kategori sejak dua hari menjelang laga Arema FC kontra Persib Bandung, dua anak muda ini bertingkah nekat dengan memakai ID Card Pers, semata-mata demi melihat Arema bertanding.
"Ya bisa saja karena itu. Tapi bisa juga karena alasan lain. Yang pasti, kami dirugikan atas nama tim dengan insiden ini," tutur Media Officer Arema FC, Sudarmaji kepada awak media.
Awalnya, tidak ada yang tahu jika kedua pria ini adalah oknum jurnalis abal-abal. Namun, kenekatan mereka berdiri di depan ruang ganti pemain, menimbulkan kecurigaan dari pihak staf Media Officer maupun Panpel Arema FC.
Sebagaimana diketahui, ruang ganti adalah area steril yang tidak bisa diakses oleh jurnalis, kecuali sudah mengantongi izin tertulis untuk melakukan wawancara kepada anggota tim tuan rumah maupun tim tamu.
"Kami curiga dengan muka mereka yang begitu asing, tidak pernah bertemu sebelumnya baik saat liputan latihan maupun pertandingan," ujar Heru, salah satu staf Media Officer Arema FC.
"Ketika ditanya dari media mana, mereka tampak plin plan. ID Card mereka tidak dari Arema (tanpa hologram berlogo khusus) dan bertuliskan media Arema FC," imbuhnya.
Tak pelak, kedua oknum yang diketahui bernama Erik dan Farid ini pun digelandang ke kantor keamanan stadion dan dimintai keterangan oleh awak media.
"Sanksi moril kami terapkan kepada mereka, dengan membuat pernyataan tertulis tentang kesalahannya dan diserahkan ke kantor kami besok siang. Dan jika tidak dilakukan, maka kami terpaksa menindaklanjuti ke ranah polisi," Sudarmaji menjelaskan.
"Inilah hal yang kami khawatirkan di awal musim. Makanya, kami begitu selektif dalam menerbitkan ID Card bertanda khusus, karena hanya mengakui media yang berbadan hukum," tambahnya.