Inkonsistensi yang tengah melanda Arema FC memang dipengaruhi oleh banyak hal. Terlebih, tim berlogo kepala singa ini baru mengalami pergantian tampuk pimpinan kepelatihan dari masa Aji Santoso ke Joko Susilo.
Meski sebagian besar materi pemain masih sama, namun tetap saja ada yang berubah dari skema taktik maupun strategi permainan. Hal itulah yang membuat performa Arema belum semantap yang diinginkan, lantaran mengalami krisis kemenangan.
Sejak dibesut Joko "Gethuk" Susilo, Cristian Gonzales dkk belum mencicipi rasanya meraup kemenangan, dengan hanya meraih satu poin saat ditahan imbang Persib Bandung 0-0, dan kalah 1-2 saat melawat ke markas Bhayangkara FC.
Maka dari itu, Gethuk pun dituntut memutar otak lebih keras lagi agar Arema kembali ke jalur persaingan juara. Apalagi, Arema kembali bermain home saat kedatangan Persiba Balikpapan pada Jumat, 18 Agustus nanti.
"Penyelesaian akhir memang masih menjadi masalah di tim ini. Tapi itu sudah menjadi tugas kami (tim pelatih)," Gethuk memaparkan.
Dan seiring hal itu, problem Arema juga tampak di lini tengah. Absennya Juan Pablo Pino saat laga kontra Persib akibat akumulasi kartu kuning, diakuinya memberi pengaruh cukup siginifikan dalam hal distribusi bola.
"Absennya Pino tentu berpengaruh. Aliran bola menjadi berkurang karena tidak adanya attacking midfielder," ungkapnya.
Marquee player yang juga pernah bermain di AS Monaco itu kini memang mulai mendapatkan tempat di tim inti. Hal itu tak lepas dari kontribusi besarnya kala menghadapi Bhayangkara FC, 4 Agustus lalu.
Saat itu Pino bermain full 90 menit, dan nyaris mencetak gol perdananya bersama Arema di menit 28. Pino melepaskan shooting kerasnya, setelah melakukan aksi individu cantik melewati tiga pemain lawan.
Tendangan kerasnya berhasil diblok Awan Setho Raharjo, dan kemudian diteruskan Cristian Gonzales menjadi gol lewat heading akuratnya.