Dalam laga penyisihan Grup A cabang olahraga sepakbola SEA Games 2017, Timnas Malaysia U-22 sukses mengemas kemenangan besar 3-1 atas lawannya, Myanmar.
Kemenangan tersebut pun membuat Malaysia, yang notabene tuan rumah SEA Games 2017 berhasil mengamankan satu tempat di babak semifinal.
Terlepas dari kemenangan Malaysia itu sendiri tersembunyi kisah pilu dan menyedihkan yang dirasakan oleh para pendukung Myanmar. Sebelumnya, INDOSPORT telah memberitakan mengenai salah satu suporter Myanmar yang jadi korban pengeroyokan usai pertandingan.
Dilaporkan oleh Zing.vn, suporter tersebut merupakan korban dari kebrutalan pendukung tuan rumah. Kejadian pengeroyokan yang membuat pendukung Myanmar 'bonyok' ini sendiri terjadi usai laga di Stadion Shah Alam.
Namun, jauh sebelum pemberitaan mengenai pengeroyokan suporter itu beredar, para fans Myanmar sudah merasakan kondisi yang memprihatinkan.
Dilansir dari hasil wawancara seorang jurnalis Malaysia Kini dengan salah satu rekannya yang berprofesi sama asal Myanmar, diketahui bahwa dalam pertandingan antara Myanmar melawan Laos pada 16 Agustus 2017 lalu, para pendukung Myanmar banyak yang menyaksikan laga dari luar Stadion UITM.
Berdasarkan tulisan di media tersebut, disebutkan bahwa panitia hanya menyediakan 500 tiket untuk pendukung Myanmar, padahal kapasitas Stadion UITM bisa mencapai enam ribu orang.
Akibatnya, beberapa pendukung Myanmar terpaksa harus memanjat pagar pembatas atau pohon-pohon tinggi di sekitar stadion, hanya untuk melihat pandangan sekilas jalannya pertandingan.
Dalam tulisan itu juga diceritakan bahwa ada salah seorang fans Myanmar yang kebetulan mendapatkan tiket, selama beberapa menit sekali akan keluar untuk memberitahukan kepada mereka yang di luar stadion jalannya pertandingan.
Begitulah cara fans Myanmar di luar stadion bisa melakukan selebrasi kala tim kesayangan mereka sukses menang dengan skor 3-1.