Timnas Indonesia U-22 harus tersingkir dari tangan tuan rumah, Malaysia, dalam laga semifinal SEA Games 2017. Bermain di Shah Alam Stadium, skuat Luis Milla dikalahkan dengan skor tipis 0-1 dan gagal melaju ke partai puncak.
Kekalahan ini terasa amat sangat menyakitkan mengingat gol tuan rumah tercipta di empat menit menjelang babak kedua usai. Sundulan Thanabalan Nadarajah tak mampu dihalau oleh Satria Tama yang pada pertandingan tersebut harus banting tulang mempertahankan gawangnya.
Walau gagal melaju ke babak final, Luis Milla mengaku bangga dengan semangat yang telah diperlihatkan oleh anak asuhnya di depan puluhan ribu pendukung Malaysia. Dirinya juga menilai Malaysia mendapatkan keuntungan dalam waktu istirahat.
"Saya bangga dengan pemain, mereka pantang menyerah meski sebelum pertandingan kami tidak punya keuntungan istirahat. Berbeda dengan Malaysia yang mendapatkan keuntungan satu hari," kata pelatih asal Spanyol itu usai pertandingan, dikutip Antara.
Meski demikian, absennya tiga pemain yaitu Hansamu Yama Pratama, Marinus Wanewar dan Muhammad Hargianto memang cukup berpengaruh dengan kestabilan tim. Hanya saja, seiring perjalanannya kekompakan tim bisa didapat bahkan mampu merepotkan tuan rumah.
Milla menilai permainan Indonesia dengan Malaysia sama kuat. Hanya saja tim tuan rumah lebih beruntung sehingga mampu menciptakan gol pada menit 86. Indonesia dinilai juga banyak memiliki peluang yang seharusnya bisa tercipta gol. Namun, upaya yang dilakukan belum membuahkan hasil.
"Peluang kita 50:50, namun Malaysia lebih beruntung karena bisa cetak gol. Kita juga punya peluang lewat Ezra maupun Febri," kata Luis Milla menjelaskan.
Mantan pelatih Timnas Spanyol U-21 tidak hanya menilai permainan Evan Dimas dan kawan-kawan, namun juga mengapresiasi pendukung Indonesia yang terus setia mendukung Timnas Garuda selama menjalani pertandingan di kejuaraan dua tahunan ini.
Meski pertandingan penyisihan Grup B hingga semifinal berlangsung berdekatan, animo suporter Indonesia memang luar biasa baik saat bertanding di Stadion Selayang maupun di Stadion Shah Alam.
"Suporter bisa menikmati sepakbola karena kedua tim memperagakan permainan bagus dengan gaya yang berbeda. Saya juga ikut sedih dengan hasil ini," kata mantan pemain Real Madrid itu.
Dengan kekalahan ini, Timnas Indonesia hanya mendapatkan kesempatan untuk mengejar medali perunggu. Hanya saja untuk meraihnya harus mampu mengalahkan Myanmar yang di pertandingan semifinal lainnya kalah dari Thailand.