Laga uji coba antara Timnas Indonesia yang menjamu Timnas Fiji di Stadion Patriot, Bekasi, mendapatkan sebuah kejutan. Pasalnya, kubu tamu tidak berjuang sendirian di Tanah Air. Mereka mendapatkan dukungan dari beberapa warga negara Fiji yang tengah menimba ilmu di Bandung.
Beberapa pendukung Fiji terlihat hadir di tribun VIP stadion. Mereka datang dengan membawa serta bendera kebanggaan negara di kawasan Oceania tersebut.
- Banyak Peluang, Indonesia Ditahan Imbang Fiji di Babak Pertama
- Stadion Patriot Belum Penuh, Tiket Laga Indonesia vs Fiji Kemahalan?
- Kejutan! Suporter Timnas Fiji Hadir di Stadion Patriot
- Kolaborasi Dedengkot Bonek dengan Dedengkot Punk, Ini yang Terjadi
- Susunan Pemain Indonesia vs Fiji: Andik Vermansah Kembali, Satria Tama Dicadangkan
Tak hanya itu, salah satu pendukung Fiji, John, yang datang bersama teman-temannya ternyata mengenal dan mengidolakan kapten Timnas Indonesia, Boaz Solossa. John yang merupakan mahasiswa di salah satu universitas di Bandung itu menyatakan menyukai gaya bermain Boaz.
"Saya tahu pemain Indonesia dan saya suka yang dari Papua itu, iya Boaz Solossa. Dia kapten tim indonesia dan saya suka gaya bermain dia," tuturnya saat berbincang dengan INDOSPORT.
Lebih lanjut, John juga menilai kehadiran pelatih Christophe Gamel asal Prancis sangat membantu perkembangan sepakbola Fiji untuk bersaing dengan rugbi yang merupakan olahraga paling populer di negaranya.
Pengalaman dan pengetahuan mantan pelatih tim wanita Paris Saint-Germain (PSG) itu diharapkan membantu pemain untuk meningkatkan kemampuan baik fisik dan mental.
"Pelatih Fiji Christophe Gamel dia sangat bagus dalam hal pengetahuan fisik dan mental jadi sekarang dia memberikan atau menularkannya pada pemain kami dan pada laga ini semoga pemain kami bisa memberikan yang terbaik di laga ini," tutup John seraya tersenyum.
Laga Timnas Indonesia vs Fiji sendiri saat ini masih inbang 0-0 hingga babak pertama usai. Pelatih Fiji, Christophe Gomel memang tidak terlalu memikirkan kemenangan untuk timnya, lantaran ia lebih memilih agar pemainnya memiliki jam terbang dan menambah pengalaman.
“Target kami adalah memperlihatkan kemampuan anak-anak ini bermain melawan pemain profesional,” ujar Gamel dikutip laman Fiji Times.
“Menang, kalah, atau imbang tidak masalah. Saya ingin pemain memperlihatkan apa yang sudah mereka pelatih, dan paling penting mengukur standar mereka melawan tim yang diperkuat pemain profesional,” tambahnya.