Awan mendung kembali bergelayut di langit persepakbolaan tanah air, Sabtu (02/09/17) lalu. Catur Yuliantono yang tengah mendukung Timnas Indonesia di laga uji coba melawan Fiji harus meregang nyawa.
Catur tewas usai terkena ledakan flare saat menyaksikan laga di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi. Hal ini pun menjadi sorotan para insan sepakbola Tanah Air.
Tak terkecuali bagi Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) yang merupakan salah satu wadah komunitas pendukung Timnas Indonesia. PSTI dalam rilis yang diterima INDOSPORT pun menyatakan duka mendalam atas musibah yang dialami oleh mendiang Catur.
Setidaknya ada 4 hal yang menjadi catatan kritis PSTI terkait insiden mengenaskan tersebut. Melalui Ignatius Indro, sang Ketua Umum, PSTI mengecam para pendukung yang berlaku membahayakan sesama suporter lain.
- Almarhum Catur Penggila Timnas Indonesia dan Fans Berat Irfan Bachdim
- Seorang Suporter Persija Ajak The Jakmania Tabur Bunga di Lokasi Meninggalnya Catur Yuliantono
- Salut, Irfan Bachdim Persembahkan Golnya untuk Catur Yuliantono
- PSSI Melayat ke Kediaman Keluarga Catur, Suporter Timnas yang Tewas akibat Flare
PSTI juga ingin memastikan insiden yang menewaskan Catur bisa ditangani hingga tuntas. Hal ini berarti pihak kepolisian bisa menyeret dan mengadili pelakunya sesuai dengan hukuman yang berlaku.
Selain itu, ada dua kritik dari PSSI yang dilontarkan kepada PSSI. Menurut PSTI, PSSI harus bertanggung jawab dan memastikan bahwa pendukung bukan hanya sebagai objek dalam pertandingan sepakbola semata.
Berikut pernyataan lengkap PSTI terkait insiden maut yang menewaskan Catur:
1. Berdukacita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Catur Yuliantono yang merupakan salah satu suporter Timnas Indonesia.
2. Mengutuk keras perilaku suporter yang membahayakan keselamatan suporter dengan melakukan pelemparan petasan.
3. Meminta pihak berwajib untuk mengusut tuntas pelaku pelemparan petasan yang memakan korban jiwa tersebut.
4. Menuntut tanggung jawab pihak panitia penyelenggara dan juga PSSI atas masuknya benda-benda berbahaya seperti petasan ke dalam stadion.
5. Menuntut PSSI sebagai induk organisasi sepakbola di Indonesia ke depannya lebih memperhatikan keamanan dan kenyamanan suporter, dan tidak menjadikan suporter hanya sebagai objek dalam kegiatan persepakbolaan Indonesia.