Generasi 1990-an merupakan orang-orang yang terselamatkan dari gempuran gadget yang bikin anak-anak sekarang malas beranjak keluar. Zaman itu, Anda lebih sering bermain bersama teman. Pikiran pun melayang bersama rasa rindu tak tertahan. Apalagi ketika momen 'sparring' bola dengan RT tetangga. Wuih, seru banget!
- Kiper Veteran Ini Berhasil Membuat Para Pemain Seharga Triliunan Frustasi
- Bek MU Sesumbar Timnas U-19 Siap Bantai Myanmar
- Lebih Menyegarkan dari Jus Alpukat, Ini 10 Presenter Bola Indonesia yang Bikin Pria Ikhlas Bergadang
- Timnas U-19 Siap Tempur, Indra Sjafri Sudah Siapkan Strategi Lawan Myanmar
- Polisi Tangkap Pelaku Pelemparan Petasan di Laga Timnas
Main bola menjadi kegiatan wajib bocah laki-laki kala itu. Tak memakai aturan FIFA, generasi 90-an punya tata caranya masing-masing. Salah satunya, jumlah pemain gak dibatasi, demikian seperti dilansir Yukepo. Ini kenyataan yang betul-betul 'ngangenin'. Tak perlu berlama-lama, mari kita nostalgia aturan bola masa kecil ini. Siap?
Gawang Sandal. Tak memiliki gawang dengan tiang dan jaring bukan penghalang demi tercapainya keinginan bermain bola. Alhasil sandal para pemain menjadi 'gawang' kelas dunia.
Si Kiper Gemuk. Gak tau aturan darimana, tapi kebanyakan mereka yang berbadan 'lebar' terpilih jadi kiper. Maksudnya mungkin, supaya bola gak cepat masuk lantaran tubuh si kiper menutupi hampir seluruh gawang. Ada-ada saja, ya. Lanjut!