Bambang Pamungkas Sebut Markas Real Madrid Jadi 'Santiago Berdebu'

Selasa, 5 September 2017 15:52 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Joko Sedayu
© Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Bambang Pamungkas di acara peluncuran produk Nivea Men Indonesia. Copyright: © Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Bambang Pamungkas di acara peluncuran produk Nivea Men Indonesia.

Tidak perlu dipertanyakan lagi jika saat ini para pemain Real Madrid menjadi idola pencinta sepakbola dunia. Selain karena mereka berhasil mempertahankan juara Liga Champions, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan memiliki paras tampan dan penampilan yang fashionable.

Terkait hal itu, salah satu pesepakbola veteran Tanah Air, Bambang Pamungkas, turut angkat bicara. Dalam sebuah acara di Jakarta, striker yang biasa dipanggil Bepe itu berpendapat jika pesepakbola di Indonesia perlu ekstra perawatan untuk menjaga style baik dalam pertandingan maupun di luar aktivitas sepakbola.

Contohnya, kata Bepe menjelaskan, cuaca di Spanyol tidak sepanas di Indonesia. Maka dari itu, menjaga penampilan itu wajib. Artinya penampilan kece dari para penggawa Los Blancos tak bisa disamakan dengan di Indonesia.

"Sebagai pesepakbola, harus ada yang ikonik. Spanyol tidak sepanas kita. Santiago Bernabeu kalau di sana, di sini Santiago Berdebu,” ucap Bepe sembari bercanda soal sebutan markas Real Madrid.

© Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Bambang Pamungkas di acara peluncuran produk Nivea Men Indonesia. Copyright: Muhammad Adiyaksa/INDOSPORTBambang Pamungkas di acara peluncuran produk Nivea Men Indonesia.

Menurut striker gaek itu, di era sepakbola modern, pemain sepakbola tidak hanya tampil sebagai seorang atlet. Namun, juga bisa ditunjuk sebagai duta suatu produk.

"Karena kulit laki-laki lebih tebal. Permasalahan latihan, panas, kusam. Ditambah stadion atau lapangan berdebu. Pesepakbola modern tidak hanya seorang atlet, penampilan juga harus dijaga," kata pemain berusia 37 tahun itu.

© dailymail.co.uk
Cristiano Ronaldo dan mobil barunya. Copyright: dailymail.co.ukCristiano Ronaldo dan mobil barunya.

Bepe menuturkan saat ini pesepakbola tidak hanya menjadi seorang atlet, namun dirinya bisa "menjual" untuk keperluan komersil. "Setiap atlet adalah sebuah brand, memiliki value," lanjut pesepakbola kelahiran Kabupaten Semarang, Jawa Tengah tersebut.

4.7K