Setiap pertandingan persahabatan, tentu ada nilai kepentingannya. Seperti menambah poin di ranking FIFA ataupun juga menambah kesolidan permainan tim dalam setiap pertandingannya.
Apalagi, jika pertandingan resmi seperti kompetisi atau kualifikasi untuk berjibaku di ajang tertentu. Seperti, Piala Dunia, Piala Eropa, Piala Amerika (Coppa America), Piala Afrika, dan Piala Asia.
Dilansir dari WorldSoccerTalk, Timnas Myanmar harus rela batal bertanding melawan Timnas Kyrgyzstan dalam pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2018 yang rencananya digelar hari Selasa (05/09/17) ini.
- Ingin Lihat Langsung Laga Timnas U-19? Ini Rute dan Transportasi yang Bisa Dipilih
- Harga Tiket Timnas vs Myanmar Setara dengan Seliter Bensin
- Sebelum ke Myanmar, Saddil Ramdani Lepas Penat dengan Kekasih
- Menolak Lupa! Publik Thuwunna Stadium Pernah Jadi Momok Mengerikan Bagi Timnas Indonesia
- Jelang Lawan Myanmar, Kiper Timnas Indonesia U-19 Disandingkan dengan Manuel Neuer
- Timnas vs Myanmar: Sepakbola Sebagai Bahasa Perdamaian Dunia
- 3 Pemain Myanmar yang Harus Diwaspadai Indonesia
Kabarnya, Timnas Kyrgyzstan yang mayoritas Muslim enggan ke Myanmar karena adanya rasa takut yang tinggi terhadap kasus yang sedang menimpa di Myanmar.
Selain itu, mereka juga dilaporkan menerima ancaman dari teroris, sehingga demi keamanan para pemainnya, Kyrgyzstan memilih untuk membatalkan pertandingan tersebut.
“Pertandingan dibatalkan sesuai keputusan Perdana Menteri Sapar Isakov karena adanya ancaman dari teroris,” jelas perwakilan Timnas Kyrgyzstan yang namanya dirahasiakan.
Rencananya, pertandingan ini bersedia digelar oleh pimpinan Federasi Sepakbola Kyrgyzstan, Semetei Sultanov di negara lain yang pastinya dianggap lebih aman.
Beredar laporan, jika umat Muslim di Myanmar, khususnya di kawasan Rohingya banyak yang harus meregang nyawa karena kasus agama. Kabarnya, sekitar 87 ribu Muslim di Myanmar telah tiba di Bangladesh untuk mengungsi dari ancaman tersebut.