Induk federasi sepakbola Indonesia, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tampaknya belajar betul akan kejadian pilu di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi.
PSSI tak ingin kembali ada korban jiwa berjatuhan. Seperti diketahui awan hitam merundung sepakbola Indonesia. Bagaimana tidak, kembali satu suporter harus meregang nyawa.
Catur Juliantono meregang nyawa saat menyaksikan laga uji coba melawan Fiji beberapa waktu lalu. Catur terkena petasan nyasar yang dinyalakan oleh oknum tak bertanggung jawab.
- Angka-angka Gemilang Egy Maulana di Laga Melawan Myanmar
- Ocehan Valentino 'Jebret' Simanjuntak di Laga Indonesia vs Myanmar Jadi Bahan Ledekan
- Peraih Emas SEA Games 2017 Dipastikan Jadi PNS
- Taklukkan Myanmar, Indra Sjafri: Doa Orang Indonesia Dikabulkan
- Cetak Gol Kemenangan, Egy Maulana For Presiden
Atas insiden ini PSSI pun mengaku akan menjaga keamanan lebih ketat. Namun PSSI tak bisa bergerak sendiri, mereka akan mengajak pihak kepolisian menjaga pengamanan di pertandingan sepakbola.
"Itu yang kami bicarakan bersama dengan pihak kepolisian. Yang kedua kami akan melakukan edukasi road show, tapi hasilnya itu tidak bisa besok. kami harus bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk menunjukkan perilaku yang baik bagaimana menjadi seorang suporter," ucap Sekjen PSSI, Rati Tisha Destria di Kantor PSSI, Jakarta, Selasa (05/09/17).
Tisha sendiri menjabarkan bahwa dalam kasus kemarin PSSI sudah bertindak sesuai peraturan. Namun dia tidak menyangka kejadian teraebut masih terjadi.
"Saya ingin yakinkan kepada semua bahwa PSSI on the right track, bukan berarti caranya salah, atau apanya kurang, tapi kita perlu meng-create oppurtinity itu," tutup Tisha.