Persis Solo bakal berada dalam satu grup dengan PSS Sleman pada babak 16 besar kompetisi Liga 2 musim 2017. Saat tim tersebut bertemu nantinya tidak hanya pemain yang adu kekuatan, namun para suporter juga akan beradu kreativitas.
Seperti diketahui PSS Sleman memiliki suporter yang sangat militan serta kreatif sekelas Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania. Mereka selalu menunjukkan koreografi yang berbeda-beda saat mendukung tim kesayangannya, baik saat bermain di Sleman maupun bermain di luar kandang.
Kreatifitas kedua kelompok suporter ini diyakini sebagai salah satu yang terbaik di jajaran suporter Indonesia. Sehingga nantinya pada saat babak 16 besar mereka akan menunjukkan kejutan-kejutan saat mendukung tim kesayangannya bertanding.
Sedangkan di tim Persis Solo ada suporter yang tidak kalah kreatif dan militan yakni Pasoepati. Kelompok suporter tersebut juga selalu menunjukkan kreativitasnya saat Persis Solo bertanding.
Saat kedua tim bertemu dalam babak 16 besar pastinya kedua suporter itu akan beradu kreativitas mereka masing-masing untuk melecut semangat para pemain di lapangan.
Wakil ketua Pasoepati, Ginda Ferachtriawan mengaku senang Persis Solo bisa satu grup dengan PSS Sleman. Pertemuan kedua tim tersebut akan menjadi sangat menarik dan menyuguhkan tontonan yang pastinya memanjakan mata para pecinta sepakbola di Indonesia.
"Rivalitas memang bumbu dalam sepakbola tapi di luar lapangan kita tetap saudara dan kita akan beradu kreativitas bersama dengan suporter PSS baik dari BCS maupun Slemania," ucapnya.
Pertemuan kedua tim tersebut menurutnya juga sebagai ajang silaturahmi antar kedua suporter. Seperti diketahui selama beberapa tahun yang lalu kedua kelompok suporter tidak akur dan saling terlibat dalam pertikaian.
Namun akhir-akhir ini hubungan kedua kelompok suporter mulai membaik dan pertandingan babak 16 besar ini menjadi momentum untuk semakin merekatkan hubungan antar suporter.