Kemenangan Timnas Indonesia U-19 atas Filipina dengan skor 9-0 pada laga kedua grup B Piala AFF U-18, Kamis (07/09/17) menyisahkan satu cerita menarik. Dalam satu momen yang terekam kamera, kapten Skuat Garuda Nusantara, Rachmat Irianto menunjukkan kalau ia masih memiliki naluri sebagai seorang striker.
Pada babak kedua, Rian yang bergerak dari lini tengah melakukan operan satu dua dengan rekannya, dan tiba-tiba saja merangsek masuk ke kotak penalti Filipina. Layaknya seorang striker jempolan, pemain milik Persebaya Surabaya itu berhasil mengelabui kiper lawan, Quincy Julian dengan gerakan yang apik.
Sayangnya, Rian tidak bisa menyelesaikan peluang emas tersebut menjadi gol meski sudah berhadapan dengan gawang yang kosong. Tendangan pemain bernomor punggung 13 itu hanya membentur tiang gawang.
Kesialan yang dialami Rian pun mengingatkan kita pada aksi salah satu striker terbaik dunia, Fernando Torres yang gagal mencetak gol ke gawang Manchester United pada 18 September 2011 saat masih berseragam Chelsea.
Akan tetapi terlepas dari aksi 'kesurupan' Torres, aksi kapten Timnas Indonesia U-19 kali ini cukup mencengangkan. Bagaimana tidak, ada seorang pemain berposisi sebagai bek tengah dan dalam permainan terbuka tiba-tiba saja masuk kotak penalti dan berhadapan langsung dengan kiper lawan.
Jika dirunut ke belakang, sejatinya aksi Rian tidak mengherankan. Pasalnya saat mulai menjajal dunia si kulit bundar, Rachmat memilih untuk menjadi seorang striker. Namun, seiring berjalannya waktu, Rachmat pun mulai beralih posisi dari andalan di lini serang, menjadi jagoan penghenti serangan lawan berdasarkan pesan dari sang ayah.
"Saya bermain sepakbola sejak usia TK. Awalnya saya bermain sebagai striker, tapi atas permintaan bapak, saya akhirnya bermain jadi stopper," ujar Rian seperti dikutip dari Bola.com.
"Bapak katanya tidak tega lihat saya dikasari pemain belakang tim lawan. Makanya bapak meminta saya jadi stopper saja," tutupnya.