Liga 1

Diwarnai Tangis Agung Prasetyo, Nilmaizar Bangga Semen Padang Bisa Tahan Persib Bandung

Sabtu, 9 September 2017 21:08 WIB
Kontributor: Gita Agiet | Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
© Gita Agiet/INDOSPORT
N'Douassel, penyelamat Persib Bandung dari kekalahan atas Semen Padang. Copyright: © Gita Agiet/INDOSPORT
N'Douassel, penyelamat Persib Bandung dari kekalahan atas Semen Padang.

Semen Padang menunjukkan kekuatannya. Di laga ke-23 Gojek Traveloka Liga 1 2017 yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Sabtu (09/09/17), tim berjuluk Kabau Sirah ini berhasil menahan imbang Persib Bandung dengan skor 2-2.

Pelatih Semen Padang, Nilmaizar mengaku bangga dengan anak asuhnya yang tampil maksimal di laga tersebut. Terlihat selama 2x45 menit waktu berjalan, para pemainnya tetap gigih melawan tuan rumah Persib Bandung. 

"Sebagai pelatih saya bangga dengan pemain karena selama 2x45 menit dia menunjukkan bahwa dia layak diperhitungkan di Liga 1," ungkap Nil seusai pertandingan.

Seharusnya kata Nil, tim besutannya ini berhak meraih kemenangan setelah mampu menciptakan gol lebih dulu dibandingkan tuan rumah. Gol pertama dibuka Vendry Ronaldo Mofu di menit ke-44. Lalu dibalas Persib melalui Raphael Maitimo di akhir perpanjangan babak pertama.

Di babak kedua, timnya kembali unggul. Kembali melalui Vendry Mofu di menit ke-55. Namun Persib berhasil menyamakan kedudukan melalui Ezechiel N'Douassel di menit ke-88. Laga berakhir 2-2.

© Gita Agiet/INDOSPORT
Skuat Persib Bandung. Copyright: Gita Agiet/INDOSPORTSkuat Persib Bandung.

Salah satu pemain bertahannya Agung Prasetyo pun dikatakan Nil sempat menangis karena kemenangan di depan mata sirna akibat kelengahannya dalam menjaga Ezechiel sang penyama kedudukan.

"Agung juga nangis karena dia tahu lengah terhadap Ezechiel yang bisa memaksimalkan. Tapi dia sudah menyesalinya dan saya bangga," katanya.

Nil berharap hasil ini bisa membangkitkan lagi motivasi para pemainnya yang selama bisa dibilang terpuruk.

"Hasil sebenarnya kita kan target ingin menang karena diremehkan tapi Alhamdulillah dengan kondisi ini cukup bangga juga dengan anak-anak. Karena kunci keberhasilan kita adalah harga diri segala-galanya. Tidak bisa terbayarkan kalau anak-anak bisa menang hari ini kemarau setahun bisa terhapus kan itu pesan saya ke pemain," pungkasnya.