Arema FC menelan kekalahan saat bertandang ke Stadion Pamekasan, Madura, dalam laga lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 pekan ke-23. Dalam laga bertajuk Derby Jatim tersebut, anak asuh Joko Susilo harus mengakui keunggulan 0-2 dari tuan rumah.
Sebelumnya, Joko sempat mengutarakan bahwa laga kontra Madura United seperti laga final untuk Singo Edan. Kekalahan pun mereka terima pasca dua gol dari Slamet Nurcahyo di menit 53 dan 83 tak mampu dibalas oleh Adam Alis dkk.
- Kalahkan Arema, Pelatih MU Lega Timnya Kembali ke Jalur Kemenangan
- Soal Aksi Lempar Botol, Ini Respons Arema dan Madura United
- Usai SUGBK Dibongkar, Persija Segera Resmikan Kantor Baru
- Wagub Terpilih Siap Resmikan Gerai Resmi Persija Jakarta dan Jakmania
- Intip Kekuatan Vietnam, Indra Sjafri 'Tak Dapat Informasi Penting'
Kekalahan ini pun semakin menjauhkan harapan Arema untuk kembali ke papan atas, lantaran masih tertahan di urutan ketujuh klasemen Liga 1 dengan 34 poin.
“Jelas kami kecewa tidak bisa meraih tiga poin,” kata bek muda Arema FC, Junda Irawan membuka konferensi pers selepas laga.
Dijelaskan Joko Susilo, bahwa sebenarnya Arema juga menciptakan segudang peluang untuk mengejar defisit gol. Esteban Vizcarra maupun Adam Alis, kerap merepotkan lini belakang MU meski peluang yang didapat tak membuahkan gol.
"Babak pertama strategi berjalan dengan lancar. Tapi di babak kedua, kami harus mengganti dua pemain yang cedera," ungkap pelatih Arema FC tersebut.
Arema memulai laga dengan begitu tenang dalam meredam aliran serangan MU. Taktik dengan menerapkan formasi false nine juga terlihat sukses mengelabui lini pertahanan MU dengan pergerakan free roll yang diperankan Juan Pablo Pino maupun Vizcarra.
Kesulitan Singo Edan memang bermula dari keluarnya Juan Pablo Pino dan Syaiful Indra Cahya. Meski kemudian memasukkan Dendi Santoso dan Cristian Gonzales, namun harapan mengubah keadaan tak juga terwujud lantaran berkurangnya distribusi bola di lini tengah.
Strategi Arema pun selalu mentok lantaran tidak adanya penyerang bertipikal agresif, pasca cederanya Dedik Setiawan dua hari sebelum lawatan ke Madura.
"Saya harus mengganti mereka yang cedera, namun tidak ada pilihan lagi. Saya pikir hal itulah yang menjadi kekurangan tim ini," papar pengganti Aji Santoso itu.
"Tapi kami tak mau banyak alasan soal kekalahan ini. Dan soal penyelesaian akhir, tentu menyisakan evaluasi lagi," tutupnya.