Hasil buruk harus dirasakan oleh Sriwijaya FC beberapa waktu terakhir. Bayangkan saja, mereka baru menelan kekalahan beruntun, yakni dipermalukan Persib Bandung 1-4 di kandang dan kalah 0-2 dari Barito Putera di laga tandang.
Masuknya nama seperti Fakdawer dan Faris ternyata tak kunjung efektif untuk membangun lini belakang yang lebih kukuh. Melihat fenomena ini, pengamat sepakbola Indrayadi menyebut, performa Laskar Wong Kito yang tak kunjung membaik ini disebabkan banyak faktor.
“Kalau kita bicara materi pemain, rasanya tim SFC tidak kalah dengan tim-tim lain, tapi kalau kita lihat cara bermain SFC, maka timbul banyak pertanyaan kenapa main kita tidak menunjukkan bahwa kita tim dengan materi hebat,” katanya.
Bila berkaca tim, mantan pelatih kiper Laskar Wong Kito ini berpandangan, di lini belakang memang ada lubang besar yang harus diperbaiki.
Pelatih pun sudah melakukan beberapa cara, eksperimen pun dilakukan untuk memperbaiki kelemahan SFC. Salah satunya dengan mengotak-atik duet di barisan belakang.
“Eksperimen dengan menggontak-gantikan pasangan stopper kita, dan memainkan bek kanan kiri yang berganti ganti, tapi hasilnya tetap tidak maksimal. Satu saja masalahnya, kita harus dapat stopper asing yang berkualitas yang bisa jadi panutan, serta bisa jadi komando di barisan belakang,” jelasnya.
Pemain berposisi senter bek seperti Bobby Satria, Yanto Basna dan Fakdawer punya kualitas. Tak ada yang diragukan dari ketiga pemain ini. Namun, ketiga bek ini jika turun, tetap butuh pendamping yang tangguh. Pemain dengan kemampuan leadership (jiwa kepemimpinan).
“Sektor tengah dan depan pun harus mengubah gaya bermain. Cobalah bermain sebagai sebuah tim, karena SFC cenderung main individu ketimbang main sebagai tim,” ungkapnya.
Di luar tim, anak asuh Hartono Ruslan tetap butuh manajemen yang solid. Perhatian khusus diberikan pada pemain, sehingga menjadi suntikan semangat buat Hyun-Koo dan kawan-kawan saat pertandingan.
“Pengalaman saya, SFC mencapai masa keemasan saat semua unsur di SFC itu menjadi bagian penting sebagai keluarga besar, dengan tujuan yang sama, saling mengisi antara tim dan manajemen,” ucapnya.
- Usai Dibantai Persib, Sriwijaya FC Kehilangan Bek Berlabel Timnas
- Barito Putera 2-0 Sriwijaya: Sweet Revenge!
- Sempat Mati Rasa, Kiper Sriwijaya Dilarikan ke Rumah Sakit
- Kalah dari Barito Putera, Pelatih Sriwijaya FC Sebut Darurat Lini Belakang
- Takluk dari Barito, Sriwijaya Gagal Beri Kado Ulang Tahun Manis untuk Legendanya
- Hadapi Mantan, Eks Sriwijaya FC Mengaku Galau
”Semua orang yang berkaitan dengan SFC harus memberikan support yang lebih, karena sangat sulit membangkitkan semangat tim, ketika tim semakin terpuruk, rembukkan ulang dan sama-sama berkomitmen ulang lagi untuk SFC,” ucapnya.