5 Hal yang Akan Dirindukan Man United dari Wayne Rooney
"Sebagai pesepakbola, ia memiliki segalanya. Dia bisa bermain di dalam, di kiri, kanan, tengah, semuanya. Dia bisa mencetak gol dari dalam, kiri, kanan, tengah, semuanya. Kadang, ia menjadi kiper di sesi latihan," Wes Brown - mantan bek Manchester United.
Membandingkan Rooney dengan Lukaku, Zlatan Ibrahimovic, Marcus Rashford, atau Anthony Martial sekalian, adalah hal yang mustahil. Rashford dan Martial mungkin bisa dimainkan di kiri atau kanan, tapi bukan itu poinnya.
Saat 4-4-2 mulai luntur dan tergantikan dengan 4-2-3-1 atau 4-4-1-1, Rooney dengan cepat beradaptasi sebagai penyerang bayangan. Ia terpaksa memberikan tempat utama sebagai penyerang tunggal kepada Robin van Persie, Dimitar Berbatov, atau Carlos Tevez misalnya.
Kepayahan? Tidak, tetap hebat malah! Saat masih bercduet dengan Ronaldo, Rooney bahkan sanggup mencatatkan 34 gol dalam satu musim. Istimewanya, ia bermain sebagai sayap kiri.
Lalu, ketika Paul Scholes pensiun, bukan Carrick atau Darren Gibson apalagi Ashley Fletcher yang bisa (dan mau) menggantikan peran yang diemban Scholes di kemudian hari, tapi Rooney. Saya asal bicara? Coba tengok laga melawan Aston Villla tahun 2013, saat United memastikan gelar ke-20 Liga Primer Inggris, di mana Rooney beroperasi.