Komisi Disiplin (Komdis) PSSI resmi menjatuhkan hukuman kepada Persib Bandung terkait koreografi 'Save Rohingya' yang ditampilkan Bobotoh. Persib dikenakan denda sebesar Rp50 juta karena koreografi pada saat mereka menjamu Semen Padang, Sabtu (09/09/17) lalu.
Hal ini ditanggapi berang oleh Umuh Muchtar selaki Manajer Persib Bandung. Pria yang akrab disapa Wa Haji ini menilai sanksi denda sebesar Rp 50 juta yang diberikan tidak tepat dan cederung dipaksakan.
Sanksi kepada Persib diberikan, karena PSSI menilai Bobotoh melakukan pelanggaran karena koreografi tersebut. Padahal koreografi itu merupakan bentuk solidaritas atas penindasan yang menimpa masyarakat Rohingya di Myanmar.
"Tidak masuk akal, tidak manusiawi. Itu kan aksi solidaritas dan simpati kemanusian dari Bobotoh kepada Rohingya yang menjadi korban pembantaian, kenapa disanksi?" kata Umuh saat ditemui di salah satu rumah makan, Jalan Riau, Kota Bandung, Kamis (14/09/17).
Wa Haji menambahkan, koreografi dari Bobotoh tidak ada unsur politik, karena aksi tersebut merupakan murni pesan solidaritas untuk menghentikan aksi kekerasan kepada masyarakat Rohingya. Umuh pun menyatakan siap mengikuti aksi yang digelar Bobotoh dengan mengumpulkan koin untuk membayar sanksi.
"Saya juga siap udunan, nanti saya juga akan meyerahkan koin, nanti kita sama-sama serahkan uangnya untuk PSSI. Karena aksi tersebut (Save Rohingya) merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan," tegasnya.
Sebelumnya penggalangan dana dari para Bobotoh terkait sanksi dari PSSI ini telah menggema di media sosial. Bahkan, tagar #KoinuntukPSSI sempat menjadi trending topic Twitter.
Penulis: Arif Rahman