Oki Rengga Winata, Kiper Paling Niat Ikut Stand Up
Apa yang membuat kamu benar-benar niat jadi komika?
Tantangan. tantangan baru yang menantang banget. Membuat orang tertawa itu gak mudah.
Lebih menantang mana, main bola atau Stand Up?
Stand Up, dong.
Kenapa?
Ya itu tadi. Kita jadi harus berpikir bagaimana caranya komedi kita gak garing dan bisa meledak. Pecah. Penonton benar-benar terhibur, ngakak lepas.
Kakak bayangkan saja jika lawakan kita gak lucu. Wih, buyar kemana-mana konsep yang sudah disusun.
Jadi komika itu paket lengkap kalau kata saya. Harus bisa mengendalikan diri, mempertebal iman, memperkuat mental. Asli seru.
Katanya Stand Up harus mikir. Kalau di sepakbola gimana?
Di sepakbola itu hanya fokus dan konsentrasi saja sebenarnya. Kita gak bisa yang bikin blunder apa lah, atau mengikuti insting harus menyerang ke sini, bergerak begini-begitu. Semua sudah diatur pelatih. Kita tinggal bermain sesuai arahan dia saja.
Tapi beda di Stand Up. Di dunia Stand Up, kita berfikir sendiri, bikin strategi sendiri, entah premis, punchline, act-outnya. Semua perlu dipikirin. Sendiri pula.
Karena itulah, kalau berhasil, kita sendiri yang dapat rewards. Kalau gagal, ya habis kita di panggung.
Beda dengan di lapangan bola. Kalau kita bisa menggagalkan tendangan lawan, yang dipuji satu tim, gak cuma kita doang. Kalau tidak bisa, kadang kiper disalah-salahin tapi bukan sama tim, melainkan suporter.
Tapi keduanya memang memiliki plus-minusnya masing-masing.
Di klub pun saya juga dikenal lucu oleh teman-teman. Nah, bakat ini sudah ada tempat penyalurannya, hehehe.
Nah, kalau disuruh memilih?
Hmmm, gimana ya? Sepakbola sudah passion, sih. Pastinya saya gak akan mengorbankan karir di sepakbola saya. Itu pun kalau ada klub, lho ya. Kalau gak ada, ya saya meneruskan di Stand Up. Tentunya kita butuh pemasukan untuk memenuhi kehidupan kita.