Apes benar nasib Saddil Ramdani. Kartu merah yang didapatkannya sesaat setelah jeda turun minum membuat Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 terpaksa bermain dengan 10 orang saat berhadapan dengan Thailand di babak semifinal Piala AFF 2017 U-18.
Malangnya lagi, Timnas U-19 tak hanya kehilangan Saddil, tim berjuluk Garuda Nusantara juga harus takluk dari Thailand di babak adu penalti dengan skor 2-3, pada laga yang berlangsung di Stadion Thuwunnan, Yangoon, Myanmar, Jumat (15/09/17)
Padahal, Saddil baru beberapa detik tampil di lapangan seteah menggantikan Feby Eka Putra. Gelandang Persela Lamongan itu terekam mata wasit melancarkan sikutan kepada pemain Thailand, Kumkeam Wudtichai.
Mulanya saat kedua pemain tengah berebut bola udara. Dari belakang, Wudtichai terlihat menghantam Saddil menggunakan lututnya. Reflek, sikut kanan pemain berusia 18 tahun tersebut kemudian menempel di dada Wudtichai.
Setelah berdiskusi dengan asistennya, wasit Clifford Daypuyat memutuskan memberi kartu merah kepada Saddil. Otomatis, pertandingan berjalan timpang di paruh kedua. Jiwa anak muda Saddil masih melekat dalam dirinya. Meski jarang meledak-ledak, kadang tingkah isengnya turut merugikan tim.
Mantan pelatih Saddil di Persela, Heri Kiswanto pernah memberikan petuah kepada pemain kelahiran Raha, Sulawesi Tenggara tersebut. Herkis, karib dia disapa, menyarankan Saddil untuk tidak mudah terpancing provokasi pemain lawan.
“Tapi yang jelas mental Saddil dan emosinya harus dijaga, supaya dapat berkembang lebih baik lagi. Karena Saddil juga masih muda dan panjang perjalanan, jangan meledak-ledak,” ucap Herkis saat dijumpai INDOSPORT beberapa waktu yang lalu.
“Semangat boleh, tapi semuanya harus terukur dan kaitannya dengan mental. Saya berharap Saddil terus belajar di Timnas, terus jangan cepat puas. Saya yakin dia bisa lebih bagus ke depannya,” tambah mantan pelatih Persija Jakarta itu.
Dengan dikartu merahnya Saddil, Timnas U-19 harus menahan gempuran Thailan sepanjang babak kedua. Meskipun, Garuda Nusantara sesekali melancarkan serangan balik. Pada akhirnya, armada Indra Sjafri harus menyerah di babak tos-tosan.