PSSI menjatuhkan sanksi berupa denda Rp50 juta terkait aksi yang dilakukan Bobotoh dengan melakukan koreografi "Save Rohingya" kala melawan Semen Padang pekan lalu. Sanksi PSSI ini pun menuai kecaman dari beberapa pihak, termasuk Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Ia mengatakan bahwa federasi sepakbola tertinggi di Indonesia itu justru sedang berpolitik lantaran menganggap koreografi yang dilakukan Bobotoh adalah sebuah pelanggaran.
"Justru PSSI yang sedang berpolitik dengan tafsirnya tersebut sehingga memaknai aksi kemanusiaan yang dilakukan Bobotoh tersebut sebagai aksi politik. Kami prihatin," kata Dahnil, sebagaimana dikutip dari Antara.
Untuk itu, Dahnil menambahkan bahwa Pemuda Muhammadiyah akan ikut menggalang dana melalui pengumpulan koin untuk ikut membayar denda yang dijatuhkan PSSI kepada Persib Bandung.
"Maka kami dukung Bobotoh, pendukung Persib, bayar denda Ke PSSI dalam bentuk koin melalui Gerakan #KoinUntukPSSI sebagai simbol matinya nilai kesejatian sepakbola yakni menggembirakan kemanusiaan," katanya.
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar pun menyesalkan sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI tersebut.
"Apa yang salah dengan pesan 'Save Rohingya' yang dibuat Bobotoh? Apakah PSSI enggak punya hati? Apakah mereka mendukung tindakan kejam yang dilakukan kepada muslim Rohingya? Salahnya di mana?" ujar Umuh.