Piala AFF U-18

Kisah Pilu Rafli Mursalim Sebelum Jadi Predator Timnas U-19 di Piala AFF U-18

Jumat, 15 September 2017 14:50 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ramadhan
© timnasbolaindonesia
Rafli Nursalim meminta bola dari rekan setimnya saat melawan Brunei. Copyright: © timnasbolaindonesia
Rafli Nursalim meminta bola dari rekan setimnya saat melawan Brunei.

Penampilan striker Timnas Indonesia U-19, Muhammad Rafli Mursalim di Piala AFF U-18 tahun ini cukup menyita perhatian. Bagaimana tidak, tampil dalam dua kali kesempatan bersama Garuda Nusantara, ia mampu mencetak empt gol termasuk dua assist untuk rekannya. 

Namun, siapa sangka sebelum menjelma menjadi predator Timnas U-19, Rafli Mursalim ternyata memiliki kisah sedih di keluarganya. Pemain berusia 18 tahun itu mengaku menjadi pesepakbola karena ingin mewujudkan impian sang ayah, Faisal Tale. Pasalnya, dahulu ayahnya Rafli gagal beraksi di lapangan hijau karena ditimpa tragedi kebakaran rumah.

© timnasbolaindonesia
Rafli Nursalim saat sundul bola. Copyright: timnasbolaindonesiaRafli Nursalim (nomor 9) saat sundul bola.

"Ayah saya gagal jadi pesepakbola karena rumah di Makasar kebakaran. Dia kemudian merantau ke Jakarta dengan modal uang 15 ribu rupiah. Ayah kemudian bertanya pada saya, apakah saya ingin menjadi pesepakbola. Saya langsung menjawab iya," kisah Rafli dikutip dari Goal.

Berkat semangat dan dukungan sang ayah, Rafli kemudian mulai merintis karier sepakbolanya dengan masuk ke akademi Villa 2000 di Tangerang Selatan. Petualangan Rafli pun berlanjut dengan menimba ilmu di SMA Darussalam Tangerang Selatan yang pada akhirnya membawanya menjadi santri di Pondok Pesantrean (PP) Al-Asy’ariyah (Rafli masuk pesantren karena saran teman baiknya).

© ligasantri.com
Rafli Mursalim, pencetak gol ke-8 Timnas saat mengalahkan Filipina. Copyright: ligasantri.comRafli Mursalim (jersey hijau) saat latihan bersama Timnas u-19.

Keputusan untuk masuk pesantren rupanya menjadi jalan terang Rafli Mursalim untuk menunjukkan bakatnya sebagai pesepakbola. Keikutsertaan (PP) Al-Asy’ariyah pada Liga Santri Nusantara di 2016 kemudian mengorbitkan nama Rafli Mursalim di mana pemain kelahiran tahun 1999 itu mencetak15 gol dan dinobatkan sebagai top skor.

Dari Liga Santri pula nama Rafli mulai dikenal oleh para pencari bakat, termasuk pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri yang kemudian membawanya mengikuti seleksi yang sangat ketat. 

"Ya, dari sana saya mendapat perhatian Indra Sjafri dan akhirnya lolos seleksi Timnas U-19," pungkasnya.

© @Agiramadhani
Rafli Mursalim, pencetak gol ke-8 Timnas saat mengalahkan Filipina. Copyright: @AgiramadhaniRafli Mursalim, pencetak gol ke-8 Timnas saat mengalahkan Filipina.

Di sisi lain, meski gagal menjadi pesepakbola profesional, ayah Rafli, Faisal Tale nampaknya tidak bisa jauh dari olahraga si kulit bundar. Faisal Tale tercatat pernah menjadi manager Persija U-21 dan juga Pimpinan SSB Fortuna FC.

Sementara itu, Rafli Mursalim dituntut untuk kembali menunjukkan penampilan terbaik andai dimainkan pelatih Indra Sjafri saat Timnas Indonesia U-19 melawan Thailand di babak semifinal Piala AFF U-18 di Stadion Thuwunna, Yangon, Jumat (15/09/17). 

305