3 Pertandingan Babak 16 Besar Liga 2 Wajib Tonton
PSMS vs Persib Bandung boleh jadi merupakan pertandingan yang layak disematkan label El Clasico Indonesia. Sementara label partai klasik PSIS mungkin lebih tepat jika berhadapan dengan Persebaya Surabaya.
Namun demikian, sama seperti PSMS vs Persita misalnya, pertemuan antara dua klub yang masuk dalam kategori klub tertua di Indonesia itu juga tak boleh dikesampingkan begitu saja. Selain memiliki kultur serta sejarah sepakbola yang kental, baik Ayam Kinantan maupun Mahesa Jenar memiliki fanatisme yang mengakar.
Bila di Grup A ada PSS Sleman vs Persis Solo, maka satu pertandingan di Grup B yang tak boleh dilewatkan adalah PSMS Medan kontra PSIS Semarang. Kedua klub, selain kuat secara materi tim, juga memiliki basis suporter yang istimewa.
Bila PSMS Medan memiliki Smeck dan Kampak, maka PSIS Semarang punya Panser Biru dan Snex. Semuanya dikenal loyal dan militan serta kreatif dalam mendukung klub kebanggaannya.
Di sisi lain, sayap PSMS, Zulfikar, menganggap jika PSIS adalah lawan terberatnya di babak 16 besar nanti.
"Semua tim saya rasa bagus semua, karena sudah 16 besar. Kalau dari Grup B, mungkin PSIS yang berat kami hadapi. Mereka tim yang siap dan punya pemain berkualitas apalagi ada mantan pemain Timnas M Ridwan," kata Zulfikar dikutip dari Tribun Medan.
Bak gayung bersambut, pelatih PSIS, Subangkit, juga optimitis bisa membawa klub kebanggaan warga Semarang itu bisa melaju lebih jauh. Apalagi, ia mengklaim bahwa kinerja anak asuhnya di babak grup sebelumnya sudah oke.
"Saya kira evaluasi selama di penyisihan, kinerja mereka cukup bagus. Dari 14 kali main peluang gol juga sering tercipta melalui set piece, kemudian crossing," terangnya disadur dari Tribun Jateng.
"Ya tingal pintar-pintarnya menjaga kondisi saja, serta mengatur ritme latihannya," sambungnya soal persiapan dan evaluasi di babak 16 besar.