Anggota Komisi X DPR RI (F-PKS/Jawa Barat I) Ledia Hanifa Amaliah meminta PSSI untuk mencabut sanksi bagi Persib Bandung. Induk tertinggi sepakbola Indonesia itu menjatuhkan denda untuk Pangeran Biru, julukan Persib, setelah suporternya, Bobotoh dianggap menyebarkan kampanye berunsur politik kala berhadapan dengan Semen Padang pada pekan ke-23 kompetisi Gojek Traveloka Liga 1.
Kala itu, Bobotoh menyuguhkan koreografi bertuliskan "Save Rohingya". Komisi Disiplin (Komdis) PSSI lantas menghukum Persib akibat aksi tersebut dengan denda senilai Rp50 juta.
"Saya perlu mengingatkan PSSI, apa sih inti sebenarnya dari even olahraga? Untuk menjunjung tinggi sportivitas dan solidaritas bukan? Maka, aksi Bobotoh terkait pembuatan koreografi "Save Rohingya" adalah bukti bahwa bobotoh punya solidaritas kemanusiaan. Solidaritas pada sebuah aksi kekerasan yang melanggar hak asasi manusia," ujar Ledia dalam rilis yang diterima INDOSPORT, Sabtu (16/09/17).
Anggota Legislatif (Aleg) dapil Kota Bandung dan Kota Cimahi ini meminta PSSI jangan gegabah dalam menjatuhkan sanksi. "Gegabah sekali kalau aksi solidaritas pada kemanusiaan dianggap salah. Kesalahan itu justru saya lihat ada pada gampangnya PSSI mengkaitkan aksi koreografi ini sebagai tindakan politis bahkan SARA,” jelasnya.
PSSI, kata Ledia, telah membelokkan solidaritas kemanusiaan yang dilakukan Bobotoh laksana aksi politik dan SARA. Krisis Rohingya telah menjadi isu internasional. Berbagai negara pun sudah menunjukkan kecaman secara resmi. Bahkan, organisasi internasional seperti PBB sudah melihat kasus Rohingnya sebagai pembantaian entis. Yang lingkupnya adalah kejahatan atas kemanusiaan.
"Sila kedua Pancasila 'Kemanusiaan yang Adil dan Beradab' telah menegaskan kebeperihakan kita akan perlunya menegakkan keadilan kemanusiaan. Kalau PSSI menganggap aksi solidaritas kemanusiaan sebagai kesalahan, apa ini bukan berarti PSSI tengah mencederai nilai-nilai Pancasila?" ucap Ledia mempertanyakan.
"Keberpihakan, solidaritas pada kemanusiaan, pada penegakan kemanusiaan yang adil dan beradab bukan kesalahan. Saya harap PSSI segera merevisi keputusannya mendenda Persib. Tidak usah malu. Justru kalau PSSI bersikeras dengan keputusannya akan membuat orang bertanya: sebenarnya PSSI mau menunjukkan keberpihakan pada apa dengan mengganggap aksi koreografi 'Save Rohingya' sebagai kesalahan?" imbuh wanita berusia 48 tahun itu.
Atas denda ini, Bobotoh berinisiatif untuk mengumpulkan uang supaya membantu Persib membayar denda ke PSSI. Mereka udunan dengan menggunakan kardus-kardus untuk mengumpulkan uang. Akan tetapi, mereka melakukan sindirian dengan mengumpulkan uang receh untuk membayar denda itu.