Pencairan gaji yang kabarnya sempat tertunggak benar-benar menjadi obat mujarab bagi skuat Gresik United di tengah paceklik poin. Tim berjulukan Joko Samudro itu tampil penuh semangat dan berhasil memenangi laga kontra Barito Putera tadi sore.
Sebelumnya, para penggawa GU sampai ogah-ogahan menghadiri latihan rutin tim beberapa hari menjelang kedatangan Barito Putera.
"Tapi sebenarnya (pencairan gaji) itu bukan alasan bagi pemain untuk menang," pelatih Persegres, Hanafi mengemukakan.
Kabar tunggakan gaji memang bukan hal yang baru bagi Persegres. Sejak awal musim, tim berwarna kebesaran kuning biru itu pernah terlilit masalah finansial hingga menyebabkan performa tim anjlok dan berimbas pada posisi di dasar klasemen Liga 1.
"Mau dibayar atau belum, seorang pemain sepakbola seharusnya bersikap profesional," tambahnya.
Terlepas dari hal itu, Hanafi menerangkan jika kemenangan atas Barito Putera setidaknya bisa sedikit memberi rasa tenang kepada pemain. Meski begitu, posisi GU masih tak beranjak lantaran sudah kadung terbenam di dasar klasemen dengan hanya mengemas 10 poin.
Kemenangan ini merupakan yang kedua kalinya sepanjang 24 pekan kompetisi. Sebelumnya, Agus Indra Kurniawan dkk menderita 18 kali kekalahan serta empat kali imbang.
- Telan Kekalahan Lagi, Pelatih Persegres Masih Bisa Tersenyum
- Blak-blakan Terkait Tuduhan Mangkir di Persegres, Satria Tama: Saya Bukan Robot
- Lawan Barito, Persegres Siap Mainkan Satria Tama
- Persegres Gresik 2-1 Barito Putera: Satria Tama Gemilang!
- "Persegres Gresik Ibarat Orang Sakit Gigi, Sakit Sekali"
"Kemenangan ini saya pikir karena kami lebih cerdik memanfaatkan momentum. Semua pemain sudah bermain maksimal," tutur Hanafi.
GU sendiri nyaris putus asa saat Barito lebih dulu unggul melalui gol cantik Douglas Packer di menit 21. Namun, GU bisa membalikkan semua prediksi dengan membalas dua gol melalui Patrick Da Silva di menit 30 dan Arga Permana tiga menit berselang.