Penampilan striker Timnas Indonesia U-19, Muhammad Rafli Mursalim di Piala AFF U-18 cukup menyita perhatian di samping rekannya Egy Maulana Vikri yang keluar sebagai top skor. Meski awalnya sempat menghuni bangku cadangan, perlahan namun pasti, Rafli Mursalim kemudian menarik perhatian pelatih Indra Sjafri.
Rafli Mursalim merupakan tipe penyerang target man dan predator di dalam kotak penalty. Hal itu terbukti dengan torehan enam gol yang ia cetak di ajang Piala AFF U-18.
Karenanya, selepas Piala AFF U-18 ini, pemuda jebolan Liga Santri Nusantara (LSN) 2016 lalu itu angkat bicara mengenai peluangnya untuk membela klub profesional. Rafli mengungkapkan impiannya untuk bermain di liga Eropa khususnya Liga Inggris karena ia memang penggemar Manchester United.
- Menpora Berharap Sukses Rafli Mursalim di Timnas U-19 Menular ke Santri Lain
- Cetak Hattrick dan Rekor ke Gawang Brunei, Rafli Mursalim Masih Haus Gol
- Kisah Pilu Rafli Mursalim Sebelum Jadi Predator Timnas U-19 di Piala AFF U-18
- Rafli Mursalim, Santri Tangsel Pencipta Gol ke-8 Timnas
- Tampil Menggila di AFF U-18, Manajer Timnas U-19 Beri Pesan Berharga
- 5 Gol Terbaik Timnas U-19 di Piala AFF U-18 2017
- Ada Kemiripan Laga Myanmar vs Timnas U-19 dengan Semifinal Piala Dunia 2014
Menariknya, berdasarkan laporan dari laman resmi PSSI, Rafli juga tak menampik berkarier di Indonesia. Ada dua klub sarat sejarah yang ingin dibela pemuda kelahiran Tangerang Selatan itu yakni Persija Jakarta dan PSM Makassar yang notabene merupakan klub tanah kelahiran ayahnya, Faisal Tale (pernah membela PSM junior).
"Bapak gagal (jadi pesepakbola profesional) karena waktu itu rumah di Makassar terbakar. Dia lalu ke Jakarta dengan bawa uang 15 ribu rupiah. Ayah kemudian bertanya pada saya, apakah saya ingin menjadi pesepakbola. Saya langsung menjawab iya,” ungkap pemain kelahiran 5 Maret 1999 itu.
Berkat semangat dan dukungan sang ayah, Rafli kemudian mulai merintis karier sepakbolanya dengan masuk ke akademi Villa 2000 di Tangerang Selatan. Petualangan Rafli pun berlanjut dengan menimba ilmu di SMA Darussalam Tangerang Selatan yang pada akhirnya membawanya menjadi santri di Pondok Pesantrean (PP) Al-Asy’ariyah (Rafli masuk pesantren karena saran teman baiknya).
Keputusan untuk masuk pesantren rupanya menjadi jalan terang Rafli Mursalim untuk menunjukkan bakatnya sebagai pesepakbola. Keikutsertaan (PP) Al-Asy’ariyah pada Liga Santri Nusantara di 2016 kemudian mengorbitkan nama Rafli Mursalim di mana pemain kelahiran tahun 1999 itu mencetak 15 gol dan dinobatkan sebagai top skor.