Sutan Zico Bisa Akhiri Krisis 'Striker Nomer 9' Timnas?
Laman 90min.com per Selasa (28/04/15) mengemukakan bahwa peran striker nomor 9 sangatlah esensial bagi kesuksesan sebuah tim. Sebab, pemain bernomor punggung 9 merupakan seorang penyelesai, bertugas sebagai ujung tombak dari serangan yang telah dibangun rekan setimnya.
Pada praktiknya, striker bernomor punggung 9 memang biasanya menempati posisi penyerang sentral, yang dahulu dipopulerkan oleh Paolo Rossi, pemain depan legendaris Timnas Italia. Biasanya pemain bertipe seperti ini akan ditemani oleh pemain bernomor punggung 11 dan 10. Masing-masing juga punya peran sendiri.
Belakangan, penyerang dengan peran nomor 9 perlahan luntur seiring berkembangnya taktik atau strategi dalam sepakbola. Manajer atau pelatih kepala kini tidak terlalu bertumpu pada Number 9 Striker dalam urusan mencetak gol. Beberapa striker bahkan kini diharuskan untuk beradaptasi dengan role (peran), contohnya false 9 (Roberto Firmino), poacher (Luka Jovic, Mauro Icardi), target man (Romelu Lukaku, Andy Carrol) atau yang lagi nge-trend, complete forward (Andre Silva, Gabriel Jesus).
Namun esensi penyerang bernomor punggung 9 di sebuah kesebelasan tetaplah penting. Karim Benzema, Robert Lewandowski, Radamel Falcao, Zlatan Ibrahimovic, Andre Pierre-Gignac, Diego Costa, Edinson Cavani, sampai Luca Toni menjadi contohnya.
Ada kecenderungan bahwa striker yang sempurna adalah seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Paulo Dybala atau Neymar. Padahal nama-nama tersebut juga butuh pendamping seorang striker bernomor punggung 9. Messi misalnya, punya tandem Suarez di Barcelona atau Icardi dan Gonzalo Higuain di Timnas Argentina. Ronaldo? Biasa dipasangkan dengan Benzema di Real Madrid atau Ricardo Quaresma, Hugo Almeida, sampai Helder Postiga di Timnas Portugal.