Kepala Operasional PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Tigor Shalomboboy, merespon keinginan Borneo FC yang berniat menggunakan markas Perseru Serui, yakni Stadion Marora sebagai kandang sementara mereka.
Borneo FC terpaksa berburu markas sementara yang netral karena dikenai hukuman larangan bermain di kandang mereka selama empat pertandingan. Komisi Displin (Komdis) PSSI menjatuhkan hukuman pada klub berjuluk Pesut Etam tersebut setelah insiden pemukulan yang dilakukan oknum Borneo FC terhadap wasit yang memimpin laga melawan Bali United.
PT LIB dengan setengah bercanda justru berencana untuk memindahkan markas Borneo FC ke Mariana Utara.
"Ya nanti kita pindahin ke Northern Mariana (Kepulauan Mariana Utara)," canda Tigor.
Meksi begitu, PT LIB selaku operator Liga 1 mempersilakan Borneo untuk mencari markas sementara bagi mereka di tempat yang netral. Jika-benar-benar ingin bermarkas di Staduon Marora, maka Borneo FC harus mematikan tak akan terjadi bentrok jadwal dengan tuan rumah, Perseru.
"Ya kalau haknya ada di mereka ya mau tidak mau kita tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi itu kan berkaitan dengan jadwal pertandingan karena dari sekarang sampai dengan pekan ke-30 kita punya pekan yang padat," tambah Tigor.
"Jadi sangat sulit untuk kita memasukkan itu. Kalau memang tidak bisa juga ya terpaksa harus kita pindahkan ke akhir musim," tutupnya.