Ridwan Kamil ikut memberikan komentar terkait sanksi yang diberikan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Wali Kota Bandung ini menyebut bahwa sanksi tersebut sedikit berlebihan.
Padahal, menurut pria yang akrab disapa Kang Emil ini, ihwal penyebab sanksi tak seperti yang dituduhkan. Koreografi 'Save Rohingya' yang menjadi penyebab Persib didenda Rp50 juta tidak berkonotasi politis.
“Ini kan jelas dilakukan karena ada krisis kemanusiaan, tidak ada pesan politik di sini,” ujar Kang Emil seperti dikutip dari Prfm News.
Kang Emil juga meminta PSSI untuk meninjau kembali sanksi yang sudah kadung dijatuhkan ini. Apalagi sanksi tersebut berpotensi merusak nama baik PSSI selaku institusi tertinggi sepakbola nasional.
“Saya kira lain kali mereka (PSSI) harus lebih bijak, harus bisa membedakan antara pesan politik dan pesan kemanusiaan, jangan sampai citra PSSI menjadi buruk karena tidak punya rasa kemanusiaan, tambah Kang Emil.
Wali Kota yang juga seorang Bobotoh ini juga memuji aksi #KoinuntukPSSI yang digagas para pendukung setia Persib Bandung sebagai imbas dari sanksi tersebut. Menurut pria berusia 45 tahun ini, nominal denda tersebut bisa dengan mudah dikumpulkan oleh para Bobotoh.
“Kalau yang namanya kekompakan warga Bandung dan Bobotoh jangan diragukan, denda Rp50 juta mah masih bisa kekejar,” kata Kang Emil.
Kabar terakhir, aksi #KoinuntukPSSI ini sudah bisa memenuhi jumlah yang menjadi target. Padahal aksi yang dimulai sejak Kamis (13/09/17) ini baru akan selesai pada tanggal 30 September 2017 mendatang.