Perang urat syaraf bakal terjadi dalam pertandingan antara Persis Solo melawan PSS Sleman dalam babak 16 besar kompetisi Liga 2 musim 2017. Ketua tim pastinya akan berusaha menjadi pemenang dalam laga yang digelar di stadion Manahan Kota Solo Minggu (24/09/17) sore.
Rivalitas kedua tim sudah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu. Dalam setiap pertemuan tensi pertandingan selalu tinggi dari dalam lapangan maupun di luar lapangan. Perang taktik dan strategi jika selalu tersaji saat kedua tim bertemu. Mereka selalu berusaha untuk saling menjatuhkan dan menjadi yang terbaik.
Pelatih Persis Solo Widyantoro berharap agar pertandingan berjalan lancar tanpa adanya halangan yang berarti baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan. Ia juga meminta kepada anak asuhnya untuk bermain maksimal dan memanfaatkan setiap peluang yang ada.
"Rivalitas kedua tim memang luar biasa, tapi kita berharap yang terbaik dan bisa memenangkan pertandingan," ucapnya
Dalam catatan INDOSPORT, kedua tim terakhir bertemu pada tahun 2013 lalu dalam kompetisi divisi utama versi liga Prima Indonesia sportindo (LPIS) di Stadion manahan. Dalam pertandingan tersebut banyak suporter yang terluka akibat baku hantam. Tidak hanya itu saja sejumlah pemain PSS Sleman juga harus mendapatkan perawatan intensif setelah terkena lemparan dari penonton.
Pasca pertandingan hubungan antara kedua tim dan kedua suporter memanas. Beberapa kali terjadi gesekan antar kedua suporter saat berada di luar lapangan. Beberapa kali juga terjadi aksi sweeping yang dilakukan oleh oknum suporter mengakibatkan kerugian moral maupun material yang tidak sedikit.
Beruntung setelah hubungan kedua suporter renggang, akhir-akhir ini muncul gerakan perdamaian yang dicanangkan oleh kedua kelompok suporter. Gerakan perdamaian tersebut diharapkan bisa meredam tensi yang selama ini memanas Dan harapannya dalam pertandingan Minggu sore semua dapat berjalan lancar tanpa halangan yang berarti.
.