Jadwal pertandingan yang begitu padat, benar-benar membuat Arema FC kelimpungan dalam mengatasi kendala fisik. Jarak pertandingan yang tak sampai satu pekan, akhirnya memaksa Joko Susilo untuk berpikir keras dalam menyiasati kelelahan fisik yang mendera pemain.
Sejak away ke Madura, Arthur Cunha dkk memang dihadapkan pada jadwal super padat. Selama dua pekan, tim berlogo kepala singa harus menjalani empat kali pertandingan secara home dan away dengan jarak antar kota yang jauh.
Bayang-bayang kelelahan itu mulai tergambar ketika mengalahkan Persela Lamongan di Malang, pada 16 September lalu. Beruntungnya, Arema mampu mengatasi masa recovery yang terbatas hanya empat hari, dengan kemenangan atas tuan rumah Mitra Kukar.
Jarak waktu yang sama juga terhampar ketika hasil imbang 1-1 menyudahi laga Arema FC kontra Persija Jakarta semalam, Minggu (24/09/17). Dan hantaman jadwal padat itu pun bakal berakhir di Serui, saat Arema menantang Perseru pada 29 September nanti.
"Pertimbangan kondisi (fisik) membuat saya memutar otak lebih keras untuk dapat mengatasinya," Joko Susilo menerangkan.
Maka dari itu, jalan satu-satunya memang menerapkan rotasi pemain. Hal itu sebagai upaya untuk menyiasati kelelahan fisik, karena penggunaan tenaga pemain mesti diperhitungkan betul.
Ketika melawan Persija, Marko Markus Kabiay yang bermain cukup baik di Mitra Kukar, harus disimpan di bench digantikan oleh Beny Wahyudi. Begitu pula dengan Cristian Gonzales yang tampak kehabisan bensin di paruh kedua, pasca turun full time kala bertandang ke Tenggarong lalu.
"Makanya, (melawan Mitra Kukar) kemarin Beny tidak main. Apa pun itu, saya berusaha mempertahankan tim ini tetap kuat," papar Pelatih Arema FC itu.
"Tapi yang membuat (pemain) enjoy adalah, pengurus sudah melakukan tugasnya, pemain maupun pelatih juga. Dan yang istimewa adalah dukungan Aremania sebagai motivasi bagi kami berjuang di lapangan," tutupnya.