Manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) sudah membayar denda yang dijatuhkan PSSI sebesar Rp50 juta. Denda tersebut terkait aksi koreografi Bobotoh bertuliskan 'Save Rohingya' saat laga kandang kontra Semen Padang, Sabtu (09/09/17) lalu.
Menurut Komisaris PT PBB, Kuswara S Taryono, meski manajemen sudah membayar denda tersebut, namun pihaknya tetap menganggap sanksi yang diberikan kepada Persib tidak tepat. Karena, aksi Bobotoh merupakan bentuk solidaritas kepada masyarakat Rohingya.
"Terlepas dari itu, Persib pun mengacu kepada putusan itu sudah merealisasikan denda itu. Tapi kita tidak sependapat, denda ini tetap dibayar," kata Kuswara, Rabu (27/09/2017).
Manajemen Persib membayar denda tanpa menggunakan koin yang sudah dikumpulkan oleh Bobotoh melalui aksi #KoinuntukPSSI. Kuswara pun membeberkan alasannya.
"Persib dengan Bobotoh ini satu komunitas yang tidak bisa dipisahkan, kita tidak mau Bobotoh ini terbebani. Kita menyambut luar biasa spontanitas ini. Kita lihat sisi positif," jelasnya.
Kuswara saat ini masih terus mematangkan surat untuk banding dan pihaknya juga berharap, ke depannya Komisi Disiplin (Komdis) PSSI bisa memanggil klub ataupun perwakilan suporter sebelum memberikan sanksi.
"Ke depan kita berharap terutama kepada Komdis, bahwa apabila ada hal-hal yang katakanlah misal menyangkut dianggap melakukan pelanggaran, kita harap pihak Persib diundang, supaya jernih, kan bisa jelasin. Soal komdis punya pertimbangan atau putusan itu urusan lain," ucapnya.
Sebelumnya, perwakilan Viking Persib Club (VPC), Yana Umar dan Rudi Boseng menyerahkan uang sebesar Rp50 juta dalam bentuk koin kepada manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu (27/09/17) sore.
Perwakilan Bobotoh ini disambut baik oleh Komisaris Utama PT PBB, Zainuri Hasyim dan Komisaris PT PBB, Kuswara S Taryono. Secara simbolis Bobotoh menyerahkan uang koin yang ada dalam kantong plastik, sedangkan dua drum uang koin lainnya di simpan di tempat parkir.