Para penggemar Bayern Munchen memberikan kritik dalam laga pertandingan kedua saat bertandang ke markas Paris Saint-Germain. Pada laga yang berlangsung di Parc des Princes dini hari WIB itu, fans Munchen memperlihatkan spanduk bertuliskan kata-kata kritikan mengenai harga tiket.
Menurut laporan Bescoccer (27/09/17), kemarahan 2.500 pendukung di Paris itu disinyalir sebagai buntut dari kritikan pihak Munchen terhadap finansial PSG.
Sebagaimana diketahui, ekonomi klub kaya raya Prancis itu memang tidak perlu diragukan lagi. Terbukti pada jendela transfer musim panas kemarin, Les Parisiens mampu memboyong Neymar dari Barcelona dengan mengaktifkan klausul pembelian pemain mencapai 222 juta euro atau sekitar Rp3,4 triliun.
Belum lagi dengan didatangkannya Kylian Mbappe sebagai pemain pinjaman dengan opsi dipermanenkan pada akhir musim dengan mahar 166 juta poundsterling (Rp2,9 triliun).
Aktivitas transfer PSG di bursa transfer itu pun mendapatkan perhatian khusus dari beberapa pemain dan juga petinggi Munchen. Seperti Arjen Robben yang menganggap bahwa uang bukan segala-galanya di dunia sepakbola. Sebab menurutnya, uang tidak bisa mencetak gol.
Begitu pula dengan Presiden Bayern Munchen, Uli Hoeness yang turut memberikan kritikan terhadap kekuatan ekonomi The Parisians.
"Akan ada saat di mana mereka tidak mampu membeli tongkat sihir karena kesuksesan olahraga tidak deprogram seperti yang dibayangkan oleh penyedia dana," kritik Uli Hoeness.
Kini, dalam laga tersebut, para pendukung The Bavarians pun mengumbar mengenai harga tiket yang menurut mereka tidaklah masuk akal. Berdasarkan pemberitaan, harga tiket laga PSG kontra Munchen mencapai 75 euro atau sekitar Rp1,1 juta.
Melihat tingginya harga tiket yang dijual, para fans pun mengkritik sambil membandingkan dengan diri Neymar, yang menjadi pemain termahal di dunia usai hengkang dari Camp Nou.
"Kami bukan Neymar, harga tiket harus masuk akal," bunyi tulisan di spanduk yang dibentangkan fans Munchen di stadion.